Terlalu panjang

747 100 11
                                    

Cerita yang terlalu panjang sampai tak bisa di ungkapkan.



































































Mereka keluar dari ruang sang Korban bersama Delynn tentunya yang pulang bersama Christy.

"Hanya sekedar cerita dari orang tuanya tidak akan menjadi bukti yang cukup kuat jika kita tidak punya bukti bahwa kematian nya memang di sebabkan akinag pembullyan di sekolah oleh orang-orang tertentu" Jelas Gracia sambil bersandar di pintu mobilnya.

Zee mengangguk "Harus bukti nyata, tapi ini aja sudah menunjukkan jika pembullyan ini sudah kelewatan batas, jadi kita ga bisa biarin ada yang di Zona Merah kecuali Marsha untuk vote selanjutnya"

"Hanya untuk memberinya pelajaran kan Zee? Bukan lebih dari itu" Tanya Shani.

"Iya Ci tenang aja, hanya untuk memberinya pelajaran"

"Em.. Ini kenapa kalian berusaha banget sampe nyari orang yang meninggal gara-gara pembullyan? Sebenarnya apa rencana kalian?"

"Ceritanya panjang sampai ga bisa di ceritakan, tapi kamu mau bantu aku kan buat ya vote Marsha di vote berikut nya?" Balas Christy.

"Eh.. Iya aku bantu kamu ko"

"Yaudah mending kita pulang, udah makin sore takutnya Mama kamu nyariin" Ajak Christy

"Iya pasti nyariin orang anaknya di culik gitu aja" Ledek Zee.

"Zizoy diem ya!" Geram Christy.

"Hahaha hati-hati bawa anak orang nya ya, jangan sampe lecet!" Seru Zee ketika motor Christy sudah melaju karena tidak mau terus di ledek Zee.

"Dia siapa?" Tanya Gracia yang masih menatap kepergian Christy.

"Delynn anak OSIS" Jawab Shani.

"Dia kayanya... Syuka deh sama si Toya"

"Bisa ga, ga usah alay gitu!" Gracia menampar pelan pipi Zee.

"Hehehe tapi bener kan, dari gelagatnya udah ketahuan"

"Jangan sampai Christy ngasih harapan ke Delynn" Ucap Gracia lagi.

"Aku percaya pada Christy, dia mungkin akan mengatakan sesuatu yang bisa menyakiti Delynn tapi demi kebaikan Delynn, hanya saja Christy butuh waktu yang tepat" Ucap Shani si bijak.

"Udah yuk Ci mending kita pulang" Ajak Zee.

Mereka memasuki mobil sport nya masing-masing, tentu banyak yang kagum pada mobil mereka terutama anak-anak.

Mobil-mobil sport itu kembali membelah kota jakarta di sore hari menuju rumah mewah mereka.

Kecuali Christy yang suda tiba di rumah Delynn.

"Sampai.. "

"Makasih ya udah anterin aku, mau mampir dulu?"

"Eh.. Ga usah, aku harus langsung pulang"

"Cucu kakek ko ga ajak temen nya masuk" Tiba-tiba sosok seorang kakek keluar dari balik pintu.

Back To Campus (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang