Empat Adik kakak tidak sedarah kembali beraksi, kembali ke masa Kuliah, dan menyelesaikan banyak masalah di kalangan Mahasiswa!!
Apa mereka akan ikut demo seperti Mahasiswa?
Kita lihat saja Bagaimana kisah mereka di bangku Kuliah yang sebelumnya pe...
Ketika seluruh Maba sudah pulang, hanya tinggal empat orang spesial ini yang masih tersisa.
"Ok, kita akan rangkai dari awal, biar kasus nya lebih masuk akal" mulai Shani.
Mereka berkumpul di danau Kenanga dan mereka mencari tempat yang cukup sepi di antara banyaknya pengunjung di danau itu.
"Jadi korban berinisial (A), berasal dari Jogja, anak yang cerdas di bidang Biologi bahkan sempat mengikuti olimpiade tingkat Provinsi ketika di Jogja, bahkan ikut olimpiade lagi selama di kampus ini, namun sayang gagal masuk ke tingkat Nasional" mulai Gracia.
"Kasus ini dari tahun 2015, dan belum terpecahkan sampai saat ini" lanjut Zee.
Mereka membuka informasi dari sang Kakek lewat ponsel masing-masing.
"Putra pertama dari Bapak Mardoto yang sudah menui prestasi dari TK" lanjut Gracia.
"Kejanggalan nya apa aja Zoy, sebutin" pinta Gracia.
"Hasil forensik di temukan bekas lebam di bagian kepala belakang, pelipis, juga robek di bagian sudut bibir" jelas Zee.
"Toy giliran mu" ucap Gracia.
"Lima paving block yang di ambil di mesjid UI yang menjadi pemberat tubuh korban di dalam air" lanjut Christy.
"Sepatu bagian belakang atau bagian tumit yang rusak" lanjut Gracia.
"Teman-teman yang datang ke kosan nya meski tidak ada korban di kosan nya" lanjut Zee.
"Surat wasiat yang di tulis dua orang" lanjut Shani.
"Ahli gramofologi menjelaskan jika tulisan korban di surat wasiat penuh kejanggalan karena tulisan asli korban tidak menggunakan spasi terlalu jauh, juga bahasa inggris yang di gunakan di surat nya kacau, sedangkan korban adalah anak yang cerdas yang pintar bahasa Inggris, serta huruf depan tiap kata selalu di tulis miring, serta ada banyak nya perbedaan di kata For dengan (F) yang berbeda-beda, juga tulisan bahasa Inggris yang tidak benar serta tanda tangan yang berusaha di palsu kan, bahkan ahli gramofologi juga menjelaskan jika penulisan surat ini di tulis dalam keadaan tenang tidak di tulisan dalam keadaan panik atau sedih" jelas Shani.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku rasa itu cukup, agar lebih jelas bagaimana jika kita lakukan reka adegan?" Usul Gracia.
Gracia, Shani dan Zee memandang Christy membuat nya bingung.
