46. Bersama Sophie

364 72 15
                                    




#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



#

"Jangan lupa sarung tanganmu rosie" kata anne

Aku yg masih sibuk menghabiskan sarapanku hanya mengangguk, mulutku masih penuh dengan pancake yg diambilkan ruby. Gadis itu bilang nafsu makanku berkurang akhir akhir ini, jd ruby memaksaku makan banyak saat sarapan. Pdhl dia tahu aku jarang sekali makan ketika sarapan

"Setelah selesai langsung kembali, jangan terlalu lama kalian bisa terkena flu. Mengerti" itu ruby yg berbicara tanpa mengalihkan tatapanya dari daily prophet yg sejak tadi ia baca.

Hari minggu great hall tidak terlalu ramai, hanya segelintir murid yg turun untuk sarapan. Sebagian dari mereka mungkin masih bergelung diatas tempat tidur untuk menikmati hari libur, sedang aku dan sophie berencana ke owlerry pagi ini.

Surat dari ibu sudah kutulis sejak 3 hari lalu tp aku belum sempat mengirimnya, menjelang libur natal para profesor memberikan tugas tanpa henti membuatku frustasi.

"Kau sudah mengatakan itu ratusan kali rubes" balas sophie jengah sengaja ingin mendapatkan atensi dr ruby.

Dan berhasil, ruby langsung menatap sophie dengan tatapan mematikan. Aku mengulum senyum, sarapanku sudah habis segera kuambil sarung tangan dan melilitkan syall dengan benar. Lalu memberi kode pada sophie untuk segera pergi

"Kami akan kembali secepatnya, tak perlu khawatir. Sampai ketemu di asrama" kataku sambil menepuk pelan pundak ruby lalu bergegas pergi.

Sedang sophie hanya tertawa tawa saja karna berhasil mengerjai ruby, kugandeng lengan sophie saat berjalan bersama.

Salju pertama sudah turun minggu lalu, dan setelahnya hampir setiap malam terjadi hujan salju. Alhasil halaman kini dipenuhi oleh tumpukan salju, dan jalanan semakin licin. Kami harus berhati hati

Sophie bercerita bahwa saat natal nanti ia hendak pergi ke swiss untuk bermain ski, gadis itu begitu senang karna ia belum pernah pergi ke swiss.

Kuceritakan bahwa coklat panas di swiss yg terbaik, aku pernah kesana dua kali bersama ibu dan ayah saat libur natal beberapa tahun lalu. Sophie banyak bertanya, bahkan memintaku menbuat list tempat mana saja yg harus ia datangi.

Obrolan kami terhenti ketika melewati air mancur halaman, dari arah berlawanan the marauders bersama lily, marlene dan juga alice tengah berjalan bersama. Mungkin mereka barusaja kembali dari owlerry.

Sophie sedikit meremas lenganku, senyumku seketika lenyap digantikan ekspresi dingin yg dari dulu sudah melekat. Andai ada jalan lain menuju owlerry demi tuhan aku akan memutar balik dan memilih jalan itu, daripada harus berpapasan dengan james potter.

Sirius sudah menyunggingkan senyumnya, dengan ceria pemuda itu menyapa otomatis teman temanya yg lain ikut berhenti. Aku tak berani mengedarkan pandangan, hanya berfokus pada sirius.

Last Scene || James Potter x OC || The Marauders EraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang