4. Runtuhnya Taruhan

765 112 0
                                    

#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#

Rupanya james menepati taruhan yg kami buat waktu itu, sejak kemenangan slytherin james tak lagi menggangguku. Ia tak lagi menyapaku di tengah great hall.

Saat kami tak sengaja berpapasan ia langsung menyibukan diri mengobrol dengan sirius atau temannya yg lain, aku sedikit bersyukur meskipun ada setitik perasaan aneh muncul.

Tapi aku tak mau memikirkan itu, justru aku harus senang james tak lagi mengganggu.

Setelah makan malam aku melipir menuju perpustakaan, aku memiliki janji dengan sophie untuk mengerjakan tugas rune kuno. Ruby dan anne kembali menuju common room, keduanya harus menyelesaikan essai ramuan.

Ditahun kelima banyak sekali pr, belum lagi OWL yg menanti. Kami harus benar benar mengejar semua materi dan mengerjakan pr jika tak ingin tertinggal,

Aku tersenyum kecil mendapati sophie menungguku didepan pintu perpustakaan, gadis itu sedikit melambai dan aku segera menghampiri.

Kami mengambil tempat disisi jendela dan duduk berhadapan, banyak murid diperpustakaan rata rata mereka kelas 5 dan kelas 7 yg sebentar lagi menghadapi ujian OWL dan NEWT.

Selain mengerjakan pr rune kuno, sophie memintaku membantunya untuk pr transfigurasi. Ia sedikit kurang dalam pelajaran itu, sedang aku salah satu yg terpintar. tak berniat sombong tapi itu kenyataanya

"oh rosie, aku tak tau bagaimana jadinya jika tak ada kau" gumam sophie dengan ekspresi yg sengaja memelas

aku mendegus kecil

"mungkin kau akan terkena detensi sophie, tugasmu tak pernah selesai tepat waktu"balasku, sophie memutar bola matanya malas

"andai aku bisa satu asrama denganmu, mungkin aku tak akan pernah kesusahan dengan transfigurasi"

aku hanya terkikik pelan mendengar ucapan sophie, gadis itu terkadang terlalu melebih lebihkan. Ia selalu berkata bahwa aku sangat pintar, sangat cantik , sangat baik hati dan pujian pujian lainya yg mungkin membuat orang lain yg tak mengenalku akan mengerutkan kening. apa benar aku seperti itu.

"aku akan selalu membantumu sophie" balasku

Mata gadis itu mengerling, tanpa mengeluarkan suara aku tau dia sedang berterimakasih. Kami kembali fokus pada buku buku diatas meja, tugas rune ku sudah selesai. Sophie masih menyalin tugas transfigurasi milikku, sedang aku kembali membaca buku ramuan.

Hampir pukul 10 saat suara madam pince terdengar, mengingatkan bahwa perpustakaan akan segera tutup dan meminta kami utk segera mengembalikan buku dan kembali ke common room masing masing.

Sophie menguap lebar, mergangkan tanganya. Gadis itu lelah, dan akupun. Berulang kali menggosok kedua mata menunggu sophie menyelesaikan tugasnya.

"Aku lelah sekali"

Last Scene || James Potter x OC || The Marauders EraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang