#1 jam sebelum acara makan malam natal jari jariku bergetar hebat, aku bahkan tidak bisa duduk dengan tenang. Sedari tadi berjalan hilir mudik sembari mengepalkan tangan, keringat dingin mulai muncul membasahi telapak tangan.
"Rosie ini hanya pertunjukan kecil, mengapa kau begitu gugup" tegur anne
"Aku... aku tak tau, hanya takut membuat kesalahan!" Bisikku
Annie yg sedang duduk diujung ruangan pun tak jauh beda, gigi gadis itu bergemelatuk. Wajahnya mendadak menjadi pucat.
Ingin rasanya aku melewati hari ini dengan cepat, atau berharap hari ini tak pernah ada agar aku tak jadi tampil dihadapan semua murid hogwarts.
Sore tadi ruby memintaku mengajak annie untuk bertemu disalah satu ruangan kosong dibelakang great hall, sesampainya disana sudah ada ruby, anne, sophie dan salah satu teman annie yg bernama yurina. Mereka hendak merias kami sedemikian rupa agar terlihat sedikit berbeda.
Yurina adalah sahabat dekat annie, annie sendiri yg mengenalkanya pada kami jadi itu adalah alasan mengapa yurina juga ikut.
Ruby memintaku dan annie untuk duduk dikursi yg sudah disiapkan sebelumnya, anne dan yurina bertugas untuk merias wajahku dan annie. sedang ruby dan sophie yg akan merapikan rambut kami berdua.
Sesuai saran ruby aku dan annie tak akan mengenakan jubah, melainkan dress berwarna merah tua dengan renda berwarna putih diujung lengan. Bahkan ruby sendiri yg memesan dress itu dan memberikanya pada annie.
Annie sampai berkaca kaca dan memeluk ruby erat, gadis itu begitu tak menyangka ruby bisa sebaik itu padanya. Bukankah sudah kubilang ruby memiliki hati baik jika mengenalnya lebih dalam.
Jujur saja aku merasa cantik setelah melihat hasil karya teman temanku, rambutku dikuncir setengah dan diberi pita panjang berwarna putih. Anne juga memberiku pemerah bibir agar tak terlihat pucat, sungguh bukan sepertiku yg biasanya.
Annie juga tak jauh beda, sama cantiknya denganku. Bedanya rambut gadis itu digelung rapi agar tak mengganggu saat bermain biola.
Ruby kepalang kesal menatapku berjalan hilir mudik sejak tadi, gadis itu bangkit dari kursi lalu menghampiriku dan memintaku duduk disebelah annie. Ruby berjongkok didepanku dan annie, menggenggam erat tangan kami berdua dan meminta untuk menatapnya.
"girls, dengar!" kata ruby
"kalian berdua yg terbaik, kalian tak akan membuat kesalahan sekecil apapun! jangan perdulikan tatapan tatapan tak suka orang orang itu, kalian hanya perlu fokus!"
Ruby mengeratkan genggamanya, aku membalas genggaman tangan ruby tak kalah eratnya. Sophie, anne dan yurina menatap kami dan mengangguk. Menyetujui ucapan ruby.
"jika gugup tutup mata kalian sebentar, tarik nafas dalam dalam lalu buang. setelahnya fokuskan pandangan kalian pada satu hal. Pikirkan apapun yg membuat kalian rileks, maka semua akan berjalan dengan baik" ruby tersenyum kecil diakhir kalimat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Scene || James Potter x OC || The Marauders Era
FanfictionSeseorang pernah berkata bahwa "Cinta selalu bisa sembuhkan luka", tapi itu sangat tak berarti untuk james dan rosie. Cinta membuat keduanya terluka, cinta membuat keduanya harus membuat keputusan sulit. Pada akhirnya manakah yg harus keduanya pilih...