#
Hari ini ibu mengajakku pergi ke diagon alley untuk membeli perlengkapan sekolah, padahal masih banyak waktu sebelum kembali ke hogwarts, namun ibu bersikeras ingin pergi lebih dulu. Biasanya ayah yg akan mengantar, tapi lagi lagi beliau sibuk. Alhasil hanya aku dan ibu kali ini
Diagon alley tak pernah sepi terlebih saat musim libur seperti ini, pertama kami masuk ke toko Madam Malkin untuk mengukur baju. ibu memaksa aku harus membuat jubah baru, padahal jubah lamaku masih bagus, dan aku juga tak terlalu bertambah tinggi.
Setelahnya aku membeli buku untuk tahun ajaran baru dan segala perlengkapan yg kubutuhkan, kami banyak berkeliling. Masuk dari satu toko ke toko lain, hingga aku terkikik pelan melihat kedua tanganku dan ibu banyak menenteng barang barang.
Kami harus berjalan one line karna keadaan hari itu cukup ramai, semua toko makanan penuh sampai sampai aku dan ibu tidak bisa duduk sebentar utk beristirahat.
"Kita ke healer shop sebentar rosie, ada yg ingin ibu beli" kata ibu sembari menyenggol lenganku pelan, aku balas mengangguk lalu berjalan lebih dulu.
Toko healer agak sedikit jauh dari pusat diagon alley, aku bisa bernafas lega karna daerah sana tak sepadat tadi. Aku dan ibu bisa berjalan beriringan sekarang.
Bunyi gemerincing saat pintu healer shop terbuka, ibu memintaku masuk lebih dulu. terdengar sapaan ramah dari sang penjaga toko.
"Selamat datang, ada yg bisa kami bantu" tanya sang penjaga.
Ibu menjelaskan maksud dan tujuanya, si penjaga toko tersenyum mengangguk dan mengambilkan apa yg ibu butuhkan. Sementara itu aku haya berdiri diam dibelakang ibu,
"Anderson"
Aku berbalik dan menoleh ke sumber suara, ada sirius disana berdiri mematung sembari menbawa sebuah kain kasa baru.
"Oh black, hai" balasku
Ibu menoleh mendengarku memanggil nama belakang sirius, ibu turut bergabung dan merangkul pundakku. Menatap sirius dan tersenyum lebar.
"Sirius apa kabar?" Tanya ibu
Pemuda itu balas tersenyum "baik baik saja Mrs.Anderson, bagaimana kabar anda?"
Mungkin bagi sebagian keluarga darah murni lain sirius dianggap pemuda pemberontak, tak sopan dan tak memiliki tata krama. Tapi sedari dulu sirius tak pernah bersikap begitu dihadapan keluargaku, ia selalu menyapa sopan kepada ayah dan ibu.
Atau mungkin karna sikap ayah dan ibu yg tak pernah mengunderestimate seseorang, dan tetap bersikap baik dengan sirius.
"Tentu baik, apa yg kau lakukan. Bersama siapa kau kemari?"
Sirius menunjuk ke arah kursi diujung ruagan, aku dan ibu mengikuti arah pandang sirius. Ada james disana tentu tak seorang diri, ada lily evans, marlene dan beberapa orang lain lagi yg tak kukenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Scene || James Potter x OC || The Marauders Era
FanfictionSeseorang pernah berkata bahwa "Cinta selalu bisa sembuhkan luka", tapi itu sangat tak berarti untuk james dan rosie. Cinta membuat keduanya terluka, cinta membuat keduanya harus membuat keputusan sulit. Pada akhirnya manakah yg harus keduanya pilih...