#Np : Taylor Swift - Sparks Fly 🎶
Bulan februari berlalu tanpa terasa, salju salju sudah mulai mencair sekalipun udara masih sedikit dingin. Meski begitu aku senang karna sebentar lagi musim semi segera tiba, yg berarti aku tak perlu lagi menggunakan syall sepanjang waktu.
Sungguh selama musim dingin aku begitu tersiksa karna harus menggunakan pakaian berlapis, lalu mengenakan syall sampai hampir menutupi seluruh wajah. Berusaha sebisa mungkin agar aku tak kedinginan.
Aku baru saja kembali dari ruang musik, sekarang aku belajar bermain biola. Tentu annie yg mengajari, kami bertemu 1 kali dalam seminggu atau saat tak banyak pr menambahnya menjadi 2 kali.
Aku sudah meminta izin pada prof flitwick, dan beliau memperbolehkanku dan annie memakai ruang music saat malam seperti dulu.
Bermain biola jauh lebih sulit daripada yg kukira, baiknya annie mengajariku dengan sabar dan telaten. Gadis itu sama sekali tak mengeluh sekalipun aku beberapa kali mengumpat karna tak sabar, dan sesuai dugaan jari jariku banyak terluka karna gesekan.
Untung saja aku masih memiliki sekotak plester warna warni, yg sengaja kuminta pada ibu saat berlatih dengan annie dulu.
"rosie aku harus ke perpustakaan lebih dulu, apa tak masalah jika kutinggal?" seru annie dengan wajah merasa bersalah.
typical hufflepuf yg memiliki rasa tak enakan, aku mengangguk sembari menyerahkan tas biola milik annie. Aku masih belum memiliki biola, jadi selama latihan aku memakai biola milik annie.
Sempat merasa tak enak, tp gadis itu bersikeras untuk memakai biola miliknya. Saat libur musim panas nanti aku akan membeli biolaku sendiri, aku sudah menabung untuk itu.
"Pergilah annie, tak masalah. Terimakasih untuk hari ini" kataku
Annie tersenyum lebar, kemudian memelukku singkat sebelum berjalan pergi.
Aku tak langsung kembali ke asrama mengingat masih pukul 9 malam, aku berbelok ke arah halaman, selama musim dingin aku tak pernah kesana. Rindu rasanya duduk dipinggiran air mancur sembari menatap bintang.
Aku masih memakai syall sekalipun tak kulilit sampai menutupi setengah wajah, kuambil plester dari dalam tas untuk kupakai di keempat jariku yg terluka.
Jika tidak dibebat dengan plester luka luka itu akan terasa perih saat terkena air
Baru membuka plester pertama aku dikejutkan oleh suara yg sangat tak asing
"Anderson"
Aku menoleh ke arah sumber suara, james potter berdiri sembari memasukan kedua tanganya di saku celana. Pemuda itu berjalan mendekat
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Scene || James Potter x OC || The Marauders Era
FanfictionSeseorang pernah berkata bahwa "Cinta selalu bisa sembuhkan luka", tapi itu sangat tak berarti untuk james dan rosie. Cinta membuat keduanya terluka, cinta membuat keduanya harus membuat keputusan sulit. Pada akhirnya manakah yg harus keduanya pilih...