7. Obrolan tak terduga

638 90 0
                                    

#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


#

Tekanan menjelang ujian OWL benar benar terasa, perpustakaan setiap hari tak pernah sepi. Murid murid kelas 5 banyak menghabiskan waktunya untuk belajar belajar dan belajar.

Ruby yg biasanya terlalu santai sekarang akan membawa bukunya kemana mana, mempelajari apapun setiap ada kesempatan. Anne tak jauh beda, setiap bbrp menit sekali akan menatapku dan bertanya macam macam. Aku membantu sebisanya.

Kami tak memiliki banyak waktu utk bersantai santai, ujian sudah dekat. Profesor slughorn sebagai kepala asrama slytherin berulang kali mengingatkan ttg OWL secara berkala, akibatnya beberapa murid kelelahan bahkan setres.

Minggu lalu sophie memgalami mimisan tanpa henti saat aku menbantunya mengerjakan tugas transfigurasi, aku sangat panik dan cepat cepat membawa gadis itu ke madam pomfrey, madam pomfres bilang sophie tak boleh terlalu lelah dan setres. Jika terus seperti itu mimisannya tak akan berhenti

Menurut penuturan madam pomfrey sophie adalah pasien beliau yg ke 5 mendapat penyakit seperti itu, aku benar benar baru tau.

Aku menghela nafas panjang saat keluar dari perpustakaan, masih pukul 9 malam. Tersisa 1 jam sebelum jam malam berlaku, aku baru saja selesai mengerjakan tugas rune kuno. Sendirian, sophie beristirahat ia bilang takut mimisanya kambuh.

Akhirnya aku memutuskan utk tak kembali ke asrama, aku berjalan ke arah koridor lain. Aku butuh sesuatu utk menyegarkan pikiran, dan air mancur di halaman menjadi tujuanku malam ini.

Cuaca cerah di akhir bulan april, membuat bintang bintang tak malu untuk muncul menghiasi langit malam. Suasana sepi, aku duduk di tepi lingkaran air mancur. Mendengar suara gemericik pelan air, samar samar terdengar suara hewan hewan malam dari kejauhan.

Kupejamkan mataku sebentar, menikmati waktu bebas tanpa memikirkan tugas dan ujian yg akan segera tiba. Dalam diam aku membayangkan liburan musim panas, bersenang senang bersama ibu dan ayah.

Namun lamunanku buyar ketika mendengar suara langkah kaki menginjak sebatang kayu

"Anderson" gumam suara itu

Aku langsung menoleh, mendapati james berdiri tak jauh dari air mancur dengan dahi mengerut menatapku.

"Apa yg kau lakukan disini?" Tanyanya lagi, james berjalan mendekat dan langsung mengambil tempat disebelahku tanpa permisi.

Pemuda itu tak mengenakan jubah, melainkan jaket berwarna merah bata dan celana jinsnya.

"Hanya ingin duduk sebentar" balasku singkat, dan mengalihkan pandangan kearah bintang bintang

"Sendirian?"

"Jika sudah tau mengapa bertanya potter" gumamku datar, james hanya terkekeh pelan.

Suasana kembali hening, james rupanya tak bertanya lebih lanjut. Ia mengikuti apa yg kulakukan, menatap langit penuh bintang.

Last Scene || James Potter x OC || The Marauders EraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang