49. Sebuah Kesempatan

535 87 41
                                    

#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#

Harusnya ini di upload pas tgl 27-03 bertepatan dengan ulang tahun james. Tapi maaf br bisa upload sekarang.
Selamat membaca💙

Np : Wendy - Vermilion 🎶

Tepat pukul 10 pagi aku sudah bersiap, mengenakan baju berlapis dua ditambah coat panjang serta syall merah favoritku yg melilit leher dengan sempurna. Hari ini aku hendak pergi ke gereja dan menemui sirius, pemuda itu mengirim surat ingin berjalan jalan denganku siang ini.

Setelah berpamitan pada ibu aku bergegas keluar rumah, udara dingin menyambutku seolah kawan lama. Sebenarnya tadi ayah menawarkan untuk mengantar, namun batal karna beliau harus bekerja pagi pagi sekali. Tuan abraxas meminta bertemu, selalu begitu padahal ini masih dalam libur tahun baru.

Jadi kuputuskan untuk berjalan kaki saja, toh jarak antara rumah dan gereja tak cukup jauh. Rumahku berada di Mayfair yg sangat berdekatan dengan pemukiman Muggle, bahkan untuk mencapai hyde park dan danau serpentine hanya seperlempar batu saja.

Ayah sengaja membeli rumah di pusat kota, "jauh lebih aman tinggal di pemukiman muggle" kata ayah saat dulu aku bertanya. Benar sih, karna para penyihir tidak akan berani bertindak gegabah dihadapan muggle.

Tak sampai 15 menit berjalan aku sudah tiba digereja yg biasa ku datangi dengan ibu, suasana sepi siang itu. Maklum hari ini tidak ada jadwal doa, tapi aku lebih senang begitu. Aku duduk disalah satu bangku panjang yg tak jauh dari mimbar, kulepaskan coat dan syall lalu menaruhnya asal di kursi.

Aku tersenyum kecil menatap pergelangan tangan kananku yg kini dihiasi oleh gelang pemberian james, kuputuskan untuk memakai gelang itu. Gelang itu begitu cantik, ibu sependapat denganku setelah melihatnya tadi. Ibu bilang james pintar memilih hadiah

Kutatap taswir kristus diujung sana, kutangkup kedua tanganku dan meletakanya dibawah dagu. Perlahan aku menutup mata dan mulai berdoa.

Bibirku bergumam tanpa suara, segala macam macam doa tengah kurapalkan seperti biasa. Ditengah berdoa aku merasa ada seseorang yg datang dan sengaja duduk disampingku, aku tak berani membuka mata. Doaku masih belum selesai

Namun aku berhenti sebentar, aroma yg begitu familiar menyapu lembut ujung hidungku. Tidak! tak mungkin james.

Aku menghela nafas kecil, dan kembali fokus berdoa.

"Amen" gumamku akhirnya dan membuka mata, kuselesaikan doaku dengan sempurna.

Kedua ujung bibirku tertarik membuat senyum lebar ketika menatap taswir kristus yg begitu megah, aku begitu menyukai interior gereja ini. Begitu cantik, hangat, dan nyaman, seolah tuhan tengah memeluk kita setiap kali berada disana.

"kau berdoa lama sekali dan gelang itu terlihat cantik ya"

Aku berjengkit kaget dan langsung menoleh mendengar orang sebelahku berbicara, aku membeo mendapati james duduk dengan tampan disana. Secara reflek aku bergeser membuat jarak, pemuda itu tersenyum miring dan menggeser duduknya mendekat ke arahku.

Last Scene || James Potter x OC || The Marauders EraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang