#"Jadi kapan kau akan memberitahu ruby dan anne?" Tanya sophie
Kami barusaja kembali dari owllery, aku dan sophie yg paling rajin menulis surat ketimbang ruby dan anne. Oleh karena itu aku sering pergi berdua bersama sophie.
Udara masih terasa dingin meskipun sudah memasuki awal bulan februari, tak ada tanda tanda salju akan mencair. halaman masih terlihat putih oleh tumpukan salju, aku mengulum senyum tiap kali kakiku menyapu butiran salju.
Aku menaikan pundak membalas pertanyaan sophie, sudah 1 bulan aku berkencan dengan james tapi masih belum berani bercerita pada kedua sahabatku itu
Tentu sophie sudah tahu lebih dulu, aku memberitahunya beberapa waktu lalu. Respon sophie sungguh melegakan, ia turut senang. Bahkan bertanya terus menerus bagaimana hubunganku dengan james.
"Entahlah, aku masih menunggu waktu yg tepat"
"Bagaimana jika saat kunjungan hogsmade bulan depan?" Usul sophie
Dahiku mengerut, "apakah tak masalah? Maksudku kau tau sendiri ruby bagaimana, aku sangat takut ia akan marah"
Terlihat sophie menghela nafas sebentar, alasanku tak memberitahu ruby adalah karna tak siap dengan respon gadis itu. Sophie bilang mungkin jika anne sedikit lebih mudah, tapi kalau ruby beda soal.
"Jelas ia marah, tp aku yakin tak akan lama. Karna kau sudah jujur kepadanya lebih dulu, tenang saja. Aku akan membantumu" kata sophie
Kini aku yg menghela nafas, merasa masih tak yakin dengan ide sophie. Meski begitu aku tetap mengangguk setuju, karna secepatnya aku harus memberitahu ruby dan anne. Karna keduanya sedikit curiga denganku akhir akhir ini.
Sejak berkencan aku sering sekali menghilang di jam jam tertentu, beralasan berlatih biola, pergi ke perpustakaan dan berbagai alasan lain untuk bertemu james. Padahal ruby dan anne tahu benar saat musim dingin aku lebih banyak menghabiskan waktu di asrama, daripada harus berkeliling kastil.
Sesampainya di kastil aku menepuk nepuk rok dan jubahku yg sedikit basah karna terkena butiran salju, saat mendongak sophie menyenggol lenganku pelan. membuatku menatapnya dengan dahi berkerut
"kenapa?"
"ada james" bisiknya
Aku mengikuti arah pandang sophie, terlihat james dan teman temanya sedang berjalan bersama. Ada marlene, alice serta lily juga disana, sepertinya mereka sedang mengobrol serius.
Remus mengetahui keberadaanku dan sophie, sontak pemuda itu menepuk lengan james pelan dan memberi isyarat pada teman temanya untuk tak lagi berbicara tentang apa yg mereka bahas sebelumnya.
Seketika james tersenyum lebar menatapku, sirius melambaikan tangan dan berteriak menyapa. Terlihat james berbicara sebentar pada teman temannya, kemudian berlari kecil untuk menghampiriku dan sophie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Scene || James Potter x OC || The Marauders Era
FanfictionSeseorang pernah berkata bahwa "Cinta selalu bisa sembuhkan luka", tapi itu sangat tak berarti untuk james dan rosie. Cinta membuat keduanya terluka, cinta membuat keduanya harus membuat keputusan sulit. Pada akhirnya manakah yg harus keduanya pilih...