42. Dalam Dekapan

433 78 15
                                    

Fun fact! Chapter ini terinsiprasi dari gift, jd biasanya aku nulis dulu br nyari gift yg cocok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Fun fact! Chapter ini terinsiprasi dari gift, jd biasanya aku nulis dulu br nyari gift yg cocok. Tp ini kebalik, pas lihat gift langsung dpt insipirasi hehe
Enjoy! 💙

#

Total hampir 10 hari aku berada di hospital wings, setelah lancar berjalan menggunakan kruk madam pomfrey mengijinkanku untuk kembali ke asrama. Dengan syarat tiap hari aku tetap harus rutin meminum ramuan obat dari beliau, tak masalah bagiku asal bisa kembali tidur di asrama.

Saat tiba di asrama aku disambut layaknya murid berprestasi yg baru saja memenangkan olimpiade, sungguh aku tak bohong. Beberapa murid tahun ke 6 & 7 berkumpul, menyalamiku satu persatu sembari merapalkan doa semoga aku lekas sembuh.

Aku tahu ini pasti ide ruby, gadis itu yg merencanakan ini semua. Karna aku tak mengenal dekat dengan mereka, hanya sekedar tahu saja. Meski begitu aku senang dan mengucapkan banyak terimakasih atas doa doa yg mereka ucapkan.

Hari pertama memasuki great hall banyak pasang mata menatapku yg berjalan menggunakan kruk secara perlahan, tapi aku bisa tahu beberapa murid ravenclaw dan gryffindor menunduk seolah takut takut. Mungkin mereka merasa menjadi penyebab insiden waktu itu, tapi aku tak mau ambil pusing.

Ketika duduk dimeja slytherin sirius sempat menghampiri, bertanya perihal kondisiku. Sirius kekeh harusnya aku beristirahat lebih lama, tapi tentu aku tak mau karna tugas tugas sudah sangat menumpuk padahal hanya 10 hari absen, bagaimana jika lebih lama. Mungkin aku akan berkutat dengan buku sepanjang waktu.

Saat sirius menghampiri aku bisa melihat james menatap kami, pemuda itu hanya tersenyum kecil kemudian kembali duduk dikursinya. Sejak malam itu james rajin datang, tapi sama seperti sebelumnya ia datang saat lewat jam malam karna tak ingin banyak orang tahu.

James menemaniku membaca buku atau sekedar mengobrol sampai tertidur, bahkan james membawakanku sekantung penuh coklat dan permen dari honeydukes. James bercerita bahwa ia menemukan jalan rahasia menuju hogsmade, aku menggeleng pelan mendengar ceritanya.

Tapi anehnya aku sama sekali tak keberatan dengan hal itu, justru merasa senang menghabiskan malam bersama james. Sepertinya ada yg salah dengan diriku!

Dikarenakan kondisiku yg masih kesusahan berjalan aku tak bisa mengikuti beberapa kelas seperti astronomi, pemeliharaan satwa gaib, dan praktek ramuan. Beruntung para profesor mengerti akan hal itu, jd biasanya aku akan absen dan pergi ke perpustakaan.

Nantinya ruby, anne maupun sophie akan datang menyerahkan materi yg diajarkan dan memberi tahu tugas apa saja yg harus dikerjakan. Sedang saat praktek ramuan, aku hanya bisa menjadi penonton diujung ruangan.

Setelah makan malam ruby mengantarku menuju perpustakaan, aku hendak mengerjakan tugas. Teman temanku tak membiarkanku berjalan sendirian, takut terjadi apa apa katanya. Sebenarnya aku tak senang, karna terasa sangat merepotkan. Toh aku bisa berjalan sendiri sekalipun menggunakan kruk

Last Scene || James Potter x OC || The Marauders EraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang