Seseorang pernah berkata bahwa "Cinta selalu bisa sembuhkan luka", tapi itu sangat tak berarti untuk james dan rosie.
Cinta membuat keduanya terluka, cinta membuat keduanya harus membuat keputusan sulit.
Pada akhirnya manakah yg harus keduanya pilih...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*part ini sedikit panjang, semoga kalian tidak bosan untuk membacanya"
#
Sejak profesor flitwick memintaku untuk bermain piano aku jadi jarang pergi ke menara astronomi, buku yg dipinjami sophie pun belum kuselesaikan. James beberapa kali menatapku dan bertanya saat berada di great hall, namun selalu kujawab dengan gelengan.
Aku memiliki jadwal 2 kali seminggu untuk berlatih bersama annie, profesor flitwick akan melatih kami pukul 8 malam saat ruang music tak lagi digunakan.
Ada beberapa instrument yg direkomendasikan prof flitwick, yaitu carol of the bells dan monlight melody. Aku sudah tak asing dengan instrument2 itu, tapi ini pertamakalinya bagiku untuk menggabungkan beberapa instrument menjadi satu.
"cukup untuk latihan hari ini" seru prof flitwick
Aku dan annie saling pandang dan menghela nafas panjang, satu setengah jam terasa tak begitu lama tapi tetap membuat kami kelelahan.
"ms.anderson tolong hafal baris terakhir carol of the belss, kau berulang kali melupakanya, dan kau ms.james permainanmu masih berantakan. tolong sering berlatih saat kau senggang"
kami berdua hanya bisa mengangguk, tak lama prof flitwick pergi meninggalkan ruang musik. Sedang aku dan annie masih tertahan, kami masih ingin beristirahat dan membahas instrument apa yg akan ditambahkan.
"Anderson" panggilan gadis itu membuatju menoleh
"Ya?"
Annie menghampiriku yg tengah duduk dilantai sembari membawa tasnya, gadis itu mengambil duduk dihadapanku.
"Bagaimana jika kita memainkan la campanella, apa kau setuju?" Tanyanya takut takut
"Apa kau membawa partiturnya, aku ingin melihatnya dulu" tanyaku
Annie mengangguk bersemangat lalu menarik lembar partitur dari dalam tas dan memberikanya padaku, bibirku sedikit terbuka membaca baris baris not balok dalam partitur itu.
La campanella memang tak asing, bahkan salah satu intrument terbaik menurutku. Masalahnya la campanella sedikit sulit, temponya sangat cepat. Dan kebanyakan orang orang merubah tempo asli dari Pagninni
"Kau yakin?" Keningku mengerut menatap annie
Lagi lagi gadis itu mengangguk cepat
"Err mungkin agak sedikit susah aku tau, tapi bukankah kita harus mencobanya"
"Jika kau mau sebaiknya kita menurunkan temponya, ini terlalu cepat. Tanganmu bisa terluka nanti" jelasku
Aku tau sangat tak mudah bermain biola, terutama utk instument la campanella yg perpindahan temponya begitu cepat. Salah salah jari annie bisa saja terluka karna gesekan,
