50. Resmi Berkencan

471 73 11
                                    

#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



#

Sirius tersenyum menyeringai kala mendapati aku dan james bergandengan tangan didepan pagar, malam itu james mengantarku pulang. Meminta maaf kepada ibu dan sirius karna sudah membawaku pergi dan pulang sedikit larut, beruntung ayah belum pulang saat itu.

Setelah james pergi ibu memberondongku dengan berbagai pertanyaa, tentu saja ibu yg paling senang mendengar aku berkencan dengan james. Sedang sirius tak berhenti mengejek, aku tak jadi memantrai pemuda itu justru memeluknya begitu erat dan mengucapkan banyak terimakasih.

"terimakasih sirius, terimakasih" bisikku

"demi kebahagianmu rosie" balasnya dengan memeluk erat tubuhku.

Sirius menginap dirumah kami sampai sisa liburan, kali ini ia membawa sekaligus koper miliknya agar nanti kami bisa berangkat bersama saat kembali kesekolah.

Sebenarnya aku berniat tak memberitahu ayah lebih dulu, tapi sirius menggagalkanya. Karna saat sarapan pagi pemuda itu bercerita pada ayah, bahkan secara mendetail. Aku hanya bisa mengumpat dalam hati, sementara ibu menepuk pundakku dan mengatakan tak perlu khawatir.

Kupikir ayah akan marah atau menentang,rupanya kekhawatiranku tak terbukti. Ayah justru meminta james untuk datang berkunjung, sekalipun sudah pernah bertemu sebelumnya tapi ayah belum pernah mengobrol banyak dengan james. Hanya mendengar cerita dari sirius, ataupun ibu. Iya ibu suka sekali bercerita tentang james bahkan saat kami blm berkencan.

James datang di suatu sore yg dingin, ayah sengaja libur hari itu sekalipun burung hantu tak berhenti datang mengirimkan surat surat atau dokumen yg harus ayah kerjakan dari rumahh.

Aku dan ibu menahan tawa dari dapur melihat james yg begitu tegang duduk diruang tamu bersama ayah, hari itu ia berpakaian sangat rapi. ia mengenakan kemeja yg sudah disetrika, berani bertaruh ia meminta sang ibu untuk melakukanya. Pdhl james tak perlu sampai begitu, Ia hanya bertemu ayah bukan melakukan sidang di kementrian.

James juga berusaha membuat rambutnya terlihat rapi, namun gagal masih terlihat mencuat kesana kemari. Tadi saat aku membukakan pintu james sudah panik, ia benar benar takut.

"Bagaimana jika tuan anderson tak menyukaiku?"

"ayah pasti menyukaimu"

"Bagaimana jika tidak?"

Aku hanya memutar bola mata malas mendengar ucapan james, jadi kudiamkan saja dan memintanya langsung duduk diruang tamu.

Sirius turun dari lantai 2 kemudian duduk bergabung dengan ayah dan james diruang tamu, aku mengintip sekilas. James tak lagi terlihat tegang, kini ia mengobrol ringan bersama ayah. Tak lama aku dan ibu bergabung sembari membawa kudapan manis beserta beberapa gelas teh jahe.

terlihat sirius ingin menyalakan rokok, namun ditegur oleh ayah.

"tidak didalam rumah sirius"

Pemuda itu terkekeh, lalu menyimpan rokok dan pemantik pemberianku kedalam saku

Last Scene || James Potter x OC || The Marauders EraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang