31. Quidditch

439 64 4
                                    

#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


#

"Kau benar benar tak mau ikut?" Tanya anne dengan wajah muram

"Iya anne, bukankah sudah kujelaskan aku akan ke perpustakaan"

Bibir anne mencebik, kedua tanganya ia lipat di depan dada tanda sedang merajuk tak suka. Aku hanya bisa terkekeh melihatnya

"Sudahlah anne, rosie harus menyelesaikan tugas rune nya. Jika tidak ia tak bisa menemani kita belajar ramuan malam nanti" ucap ruby sembari menepuk pundak anne, mencoba memberi pengertian.

Hari ini adalah pertandingan quidditch, pertandingan pamungkas perebutan gelar juara antara slytherin dan gryffindor. Selama beberapa waktu slytherin berlatih habis habisan agar bisa menang dan mempertahankan gelar juara, bagaimana aku tahu ? tentu dari cerita ruby dan anne.

Dan selama satu minggu terakhir pula ketegangan antara kedua asrama terlihat jelas, saling ejek sudah menjadi makanan sehari hari, berusaha menjatuhkan mental satu sama lain.

Menurutku olahraga quidditch itu berbahaya, tapi mengapa banyak orang menyukainya. Ancaman cedera saat bermain pun tak terelakan, aku ingat cerita dari anne bahwa ada salah satu murid slytherin yg harus dilarikan ke st.mungo akibat terkena hantaman bludger.

Sejak kemarin anne bersikeras memintaku untuk datang, pdhl ia sangat tahu aku tak begitu suka quidditch. Aku menonton hanya saat bertaruh dengan james waktu itu, aku terlalu malas.

Lagipula ada setumpuk pr rune yg belum kuselesaikan, ini berbeda dari tugas kelompok. Prof babling kejam sekali memberi tugas berkali kali lipat.

"Begini saja, sebagai gantinya besok aku akan pergi ke pondok hagrid untuk mengambil bunga chamomile, dan akan membuatkanya untukmu setiap malam. Oke! Sebagai permintaan maaf" kataku mencoba membuat anne tak lagi marah

Akhirnya anne mengangguk dan tersenyum kecut, sekalipun begitu ia tak lagi marah. Dan kini kami bergandengan berjalan menuju halaman, aku akan mengantarkan keduanya sampai batas air mancur.

Bisa kulihat charles avery beserta gerombolanya berjalan bersamaan dengan membawa bendera slytherin, mengangkatnya tinggi tinggi sembari bernyanyi. entah bagaimana liriknya yg pasti menjelek jelekan gryffindor.

"Baiklah kami pergi dulu, jangan keluyuran rosie. Selesai mengerjakan tugas langsung kembali ke asrama" Ucap ruby posesif, gadis itu sama sekali tak berubah. Selalu posesif terhadapku

"iyaa iyaa, sudah sana pergi. atau kalian tak bisa mendapatkan tempat duduk strategis" balasku.

"sudah ada alex yg mencarikan tempat duduk untuk kami" balas anne dengan tersenyum malu malu

Aku mendengus pelan mendnegar ucapan anne, aku tahu anne dan alex saling menyukai. Tapi masih tetap heran mengapa keduanya tidak segera berkencan, kalau menurut pendapat ruby mungkin alex masih butuh waktu untuk benar benar meyakinkan perasaanya.

Last Scene || James Potter x OC || The Marauders EraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang