#"Syall mu rosie, kau selalu lupa" tutur anne dengan mendengus kecil
Aku terkekeh pelan menghampiri anne yg membawa syall merah milikku, aku selalu lupa mengenakan syall. Beruntung memiliki anne yg selalu mengingatkan
"Nah sudah, hangat kan?" Tanya anne, gadis itu menatapku sebentar
Aku mengangguk
"Terimakasih"
"Sama sama, ayo kita pergi sekarang. Ruby sudah pergi dulu bersama sophie tadi" jelas anne
Ini adalah makan malam terakhir sebelum libur natal, besok pagi kami akan kembali kerumah masing masing dan akan kembali selepas tahun baru.
Sekarang aku sedikit lebih tenang, sejak percakapan dengan sophie tempo hari aku sudah berjanji tak ingin menangis. Kuhabiskan rasa sedihku hanya pada hari itu, selebihnya tidak.
Seperti kata ruby, menangis berarti lemah dan aku tak ingin terlihat lemah. Aku menyibukan diri dengan berbagai cara, entah untuk belajar, bermain biola bersama annie ataupun menghabiskan waktu dengan teman temanku.
Tak kubiarkan diriku larut sepanjang waktu untuk bersedih, dan aku menganggap ucapan james waktu tidak berarti apa apa.
Sempat aku ingin menghindar dan menjaga jarak, namun rupanya semesta tak mengijinkan. Karna aku dan james satu kelompok dalam pelajaran ramuan. bahkan prof kattleburn masih memintaku untuk bergabung dengan kelompok sebelumnya, yg berisi sirius,james dan juga lily. Aku hanya bisa mengerang, beruntung tak cuma berdua. Setidaknya aku tidak terlalu terpaku hanya pada james saja.
Aku berasumsi james belum bercerita apa apa pada sirius, terbukti pemuda itu belum bertanya padaku mengenai masalah ini. Karna jika sudah, aku yakin sirius akan datang menghampiri sekalipun harus menerobos pintu asrama slytherin.
Tiba tiba anne berhenti berjalan lalu meremas lenganku pelan
"ada apa anne?" tanyaku
"aku harus ke toilet sebentar" bisiknya
"kuantar kalau begitu" tawarku, namun anne menggeleng kecil
"tidak perlu, kau tunggu disini saja. aku akan pergi sebentar, janji. tak akan lama, oke. jangan pergi sampai aku tiba rosie" ucap anne dalam satu tarikan nafas tanpa berhenti, kemudian gadis itu berbalik ke arah lain dengan sedikit berlari.
Beberapa murid berlalu lalang, berjalan dua dua atau bertiga atau malah bergerombol banyak. Mereka saling bertukar kado natal, dan bercerita tentang rencana rencana yg akan mereka lakukan saat liburan nanti. Aku menyingkir agar tak menghalangi jalan.
Natal kali ini aku memberi hadiah sebuah scarft cantik seperti hadiah dari nenek pascale pada teman temanku termasuk annie dan yurina, aku meminta tolong ibu untuk mengaturnya. Ibu memberi saran untuk membedakan warna sesuai asrama masing masing, ditambah inisial nama disetiap ujungnya. Aku menurut saja, saran ibu pasti tak pernah salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Scene || James Potter x OC || The Marauders Era
FanfictionSeseorang pernah berkata bahwa "Cinta selalu bisa sembuhkan luka", tapi itu sangat tak berarti untuk james dan rosie. Cinta membuat keduanya terluka, cinta membuat keduanya harus membuat keputusan sulit. Pada akhirnya manakah yg harus keduanya pilih...