40. Insiden

372 72 7
                                    

#

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


#

Senang rasanya melihat sophie menggerutu sebal karna mengerjakan tugas ramalan, gadis itu menggerutu tanpa henti karna harus mentafsirkan mimpinya selama 2 minggu penuh. Dan tentu saja sophie mengarang semuanya, kemarin ia merecokiku. Meminta bantuan untuk mengarang mimpi yg sekiranya masuk akal, ia sudah kehabisan ide.

Aku target yg terakhir karna beberapa hari sebelumnya ia sudah merecoki ruby dan anne, ruby sih yg paling parah. Sophie memaksa ruby mengarang 5 mimpi dan bertukar dengan gosip terbaru, dan anehnya ruby menurut saja.

Aku, ruby dan anne berhenti mengambil kelas ramalan sejak tahun ketiga, aku tahu penyihir sangat percaya dengan ramalan. Tapi bagiku ramalan tidak masuk akal, bayangkan seseorang meramalkan masa depanmu pdhl belum juga itu terjadi.

Ruby dan anne memiliki pemikiran yg sama denganku, sedang sophie tidak ia masih kekeh melanjutkan kelas ramalan bahkan sampai di tahun terakhir pun.

Jadi saat sophie menggerutu seperti ini aku sangat senang melihatnya.

"Ternyata kurang 1 rosie, bantu aku. Pikirkan mimpi yg bisa kutafsirkan" keluh sophie sembari menyodorkan lembar perkamen tugas ramalanya

Kami tengah berada di perpustakaan untuk belajar bersama, ada buku yg harus kupinjam akhirnya kuajak sophie pergi. Ruby sibuk menulis surat dengan sang kekasih, sedang anne ingin bersantai karna tugasnya sudah selesai semua.

"Mimpi apalagi sophie, tak setiap malam orang selalu bermimpi. Kau ini"

"Apa saja, apa saja. Hal konyol pun boleh, biar saja setidaknya tugasku selesai. Bisa pecah kepalaku mengarang dan mentafsirkan mimpi sebanyak itu" keluh sophie dengan menarik nariik rambutnya, typical sophie jika sedang kesal.

Aku hanya bisa terkekeh dan menggeleng pelan,kuambil lembaran perkamen dihadapan sophie dan mulai mengarang mimpi untuknya.

Tak sampai 10 menit 1 mimpi karangan pun selesai, didalam mimpi karangan itu aku menulis bahwa sedang pergi menuju hutan terlarang dan menembak 15 burung bangau kemudian membawanya pulang.

Aku dan sophie sama sama tertawa membacanya, itu sangat konyol sungguh. Tp sophie bilang tak masalah, semakin konyol semakin bagus.

"Sabtu nanti ravenclaw akan melawan gryffindor saat pertandingan quiditch" seru sophie

Aku yg sedang membereskan buku buku untuk dikembalikan melirik ke arahnya,

"Eh, sudah quidditch lagi" kataku

Sophie mengangguk, dia ruby dan anne penggemar quidditch garis keras. Tak hanya di sekolah, diluarpun juga begitu. Ketiganya juga sering datang saat pertandingan internasional.

Sangat berbanding terbalik denganku yg tidak tahu apa apa tentang quidditch,

"Aku bertaruh dengan ruby jika ravenclaw menang dia akan memberiku 20 galleon, tp jika kalah ruby memintaku mentraktirnya saat kunjungan hogsmeade nanti" tutur sophie

Last Scene || James Potter x OC || The Marauders EraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang