Pukul sepuluh pagi, Rona selesai memindahkan seluruh barangnya ke depan kamar barunya di KB. Hampir seluruh barangnya dia pindahkan dan pastikan tidak ada yang tertinggal, karena dia sudah malas berurusan dengan si hijab pink!
Wanita itu benar-benar menyebalkan!
Tiba-tiba saja, saat Rona sedang membawa kipas angin meja agar bisa dimasukan ke mobil Beka, wanita berhijab pink itu menegur. Katanya ada bagian mengelupas di dinding akibat bekas tempelan lakban dan Rona harus ganti rugi biaya perbaikan. Padahal, bagian itu Rona tutupi poster karena sudah berlubang, rapuh dan debunya kerap berjatuhan ke kasur. Begitu mendengar penjelasan Rona, wanita itu malah tidak terima. Dibilangnya Rona tidak berkomunikasi sejak awal jadi tidak bisa dibuktikan apakah dinding itu sudah ada sejak lama atau malah karena ulah Rona.
Sekarang Rona paham kenapa dulu pernah ada penghuni yang 'kabur' dan memblokir semua kontak keluarga si Bu Kos. Seandainya bisa, Rona jadi ingin balas dendam dengan menyumpal lubang toilet dengan sandal jepit!
Akhirnya, setelah berdebat panjang, Rona mengikhlaskan lemari serta kasur miliknya ditinggal sebagai bentuk 'ganti rugi' untuk perbaikan dinding. Untunglah di kamar baru di KB ada lemari bekas penghuni sebelumnya dan masih tampak layak pakai. Minusnya hanyalah bau lemari itu seperti bunga melati dan sangat menyengat.
Kamper kini masuk dalam list belanjaan Rona.
|+62888 7789 xxx: Sabtu jalan yuk
|+62888 7789 xxx: Kali aja lo mau belanja keperluan di kamar
|+62888 7789 xxx: Mumpung klinik liburMata Rona menatap datar pada satu kontak nomor asing yang belum disimpannya. Tidak perlu waktu lama bagi Rona untuk mengetahui siapa yang mengirimnya, karena dari profilnya sudah jelas tertera '~BK'.
Create New Contact
Setan Kosan KB
"Cowok sialan," gumam Rona sebelum merebahkan badannya di atas tempat tidur baru yang seprainya berbau seperti pewangi laundry.
✿✿✿
Jam sudah menunjukan hampir pukul 1 siang dan Rona galau bukan main menentukan menu makan siang.
Tadi sewaktu di jalan, Rona sempat melihat ada warteg, penjual soto mie, ketoprak, dan ada penjual fried chicken. Sekarang pertanyaannya adalah apa yang enak untuk dimakan dan bagaimana caranya mengumpulkan tenaga untuk berjalan membeli makanan itu?
Posisinya sudah sangat nyaman di atas tempat tidur. Meringkuk di atas permukaan seprai yang masih wangi, lembut, ditambah terasa dingin karena terpapar oleh AC. Biasanya, di jam-jam makan siang seperti ini, Rona lebih memilih keluar untuk makan siang. Mencari tempat yang lebih sejuk, lebih cepat koneksi wi-fi, dan lebih tenang. Karena kalau sudah jam makan siang, si Bu Kos jadi dua kali lebih berisik dari level berisik yang biasanya.
"Kalo pesan lewat aplikasi, harganya mahal. Ongkirnya aja sampe sepuluh ribu—apaan, nih? Biaya layanan lainnya, biaya aplikasi, biaya pelayanan toko ... ih, ketoprak seporsi Rp50,000." Rona segera menelungkupkan ponselnya seraya duduk.
Mata Rona menatap pada cermin di lemari dengan tatapan merana.
Gajian masih lama, sementara uang di rekeningnya hanya tersisa Rp350,000 dan di dompetnya hanya ada Rp200,000. Berbekal Rp550,000, Rona harus bisa bertahan sampai gajinya cair. Itupun dia ragu karena masih harus keluar uang untuk mengurus SIP dan membeli keperluan di kosan barunya. Kalau begini caranya dia harus sering-sering berpuasa dan hanya membeli makanan yang bisa diolah atau disantap beberapa kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
When The Room Gets Too Hot
ChickLit[21+] [Chicklit / Romance / Medicine] Start: 01/12/2023 🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞 "Karena lo nggak mau pacaran, gimana kalo kita FWB-an aja?" "Emangnya lo berani bayar berapa untuk bisa FWB-an sama gue?" " ... what? FWB kok bayar?" "Bukannya emang gitu, ya? Ba...