Pasien No. 2

7.6K 479 26
                                    

'Waktu dr. Beka jadi asisten di departemen IKM, kelompok saya dibimbing beliau untuk penelitian di desa, Dok.'

Hanya sebatas itu yang bisa Rona ceritakan pada calon rekan sejawatnya. Atau mungkin lebih baik disebut calon atasan?

Untung saja setelah mendengar itu dr. Luki pun terlihat tidak lagi menaruh minat pada cerita Rona. Pria itu hanya mengangguk lalu melanjutkan wawancara mereka.

Dari durasi tidak sampai setengah jam, Rona ditanya kapan bisa mulai bekerja. Menurut pengakuan dr. Luki, klinik sedang membutuhkan dokter umum karena kekurangan personel karena dirinya akan mulai sekolah lagi di luar kota dan dr. Gadis sedang ada urusan di luar negeri. Karena tidak mungkin dr. Beka jaga sendiri selama seminggu full, mereka memutuskan untuk menambah jumlah dokter di tempat itu.

Rona tertarik.

Dia menyanggupi tawaran dr. Luki dan akan mulai bekerja besok. Ini pekerjaan pertama Rona di luar masa internsip dan dia tidak sabar ingin menggunakan ilmunya yang bertahun-tahun mengendap dalam kepala itu. Selama masa internsip, karena pandemi, tidak banyak contoh kasus yang bisa Rona temui di rumah sakit dan puskesmas. Pekerjaannya sepanjang hari hanya mewawancara peserta vaksinasi yang jumlahnya mencapai ratusan setiap hari, terkadang membantu menjadi vaksinator, dan saat jaga malam pun tidak banyak pasien dia tangani karena full bed sehingga pasien dialihkan ke rumah sakit lain.

Di luar masalah keilmuan dan kasus di lapangan, jujur saja Rona tergiur dengan bayaran yang ditawarkan.

Salah satu hal yang membuatnya nekat menghubungi contact person yang ada di flyer adalah tawaran gaji hingga 10 juta per bulan. Untuk ukuran fresh graduate seperti Rona, jumlah seperti itu tentu akan bikin kalap mata. Meskipun pada kenyataannya, nominal yang dicantumkan hanyalah click bait.

Tadi Rona sempat bertanya pada dr. Luki mengenai kisaran gaji yang didapat. Menurut beliau tidak selalu mereka membawa pulang sejumlah itu. Bisa kurang atau lebih.

Intinya adalah dokter akan dibayar per jumlah pasien yang ditangani per hari. Dari satu pasien Rona akan dibayar sebesar Rp30.000 dan dalam satu hari pasien di Hartal Medicia bisa tembus 20-30 orang. Terkadang sampai 60-70 orang di musim-musim tertentu, seperti semester baru anak sekolah, musim libur besar, dan pada hari Senin. Jadi, kalau dihitung kasarnya, dalam sehari Rona akan dibayar sebesar Rp600.000 dan karena dalam seminggu Rona kebagian tiga kali sif jaga ... "seminggu bisa Rp1.800.000 dan dalam sebulan—Wow! Dua kali lipat BHD internsip di Jakarta."

Mata Rona melotot melihat nominal yang tertera di buku catatan miliknya lalu dia kembali menghitung di kalkulator ponselnya.

"Itu di luar biaya tindakan," gumam Rona sambil mengangguk-angguk penuh semangat. Kalau tidak salah tadi dr. Luki juga bilang berkat koneksi dr. Gadis ke beberapa perusahaan farmasi dan laboratorium, klinik mereka dalam satu tahun lumayan sering kebagian parsel, bingkisan, dan fee jasa hingga 30% dari biaya pelayanan.

Selama masa pendidikan dulu Rona sering melihat-lihat info lowongan kerja dokter umum di berbagai platform dan seringkali beberapa senior yang dekat dengannya bercerita kehidupan setelah menjadi dokter. Setelah mencari tahu, kebanyakan klinik di kota besar seperti Jakarta menawarkan upah harian dan sekali jaga uang duduk yang dibayarkan berkisar antara Rp200.000-Rp300.000, lalu per pasien akan diberi tambahan Rp5000-Rp8000. Jarang sekali ada yang menawarkan bayaran di atas itu. Kalaupun ada per kali datang dibayar Rp500.000 untuk jadi dokter MCU di sebuah pabrik yang jumlah pekerjanya super banyak.

Mata Rona kembali melihat kalkulator ponselnya dan senyumnya merekah sambil mengedarkan pandangannya. Selesai interview tadi, rasa laparnya muncul. Menggantikan rasa mual dan mulas sepanjang pagi karena gugup. Kemudian pilihannya jatuh pada sebuah warteg yang berjarak tidak jauh dari klinik dan karena tempat ini terlihat ramai oleh driver ojol di depan sana, harusnya sih, rasanya enak.

When The Room Gets Too HotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang