"Maaf siapa?"
"Angkasa."
.
.
.
Sedikit cerita tentang bagaimana seorang gadis yang memiliki prinsip untuk tidak berhubungan dengan lelaki manapun. Tapi prinsip itu dihancurkan oleh seorang lelaki bernama Angkasa yang berusaha untuk masuk ke dalam h...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
"Jadi sejak kapan lo ketemu lagi kak Zio?"
Pertanyaan Raina itu sudah ia tahan sejak mereka bertemu di kantor milik Adan. Raina rasanya ingin menghujani Ayana dengan semua pertanyaan yang ingin ia tanyakan.
"Jangan lupa buang semua sampahnya, Raina!"
Peringatan itu selalu Ayana ucapkan. Sebab, Raina selalu lupa membuang sampahnya. Kamar Ayana selalu rapih dan bersih. Tapi saat Raina datang dan masuk, maka kamar Ayana akan langsung berantakan setelah Raina keluar.
"Iya-iya. Tapi jawab dulu!"
"Waktu kita kelas sembilan. Tapi gue sama kak Zio ngga sedeket itu, waktu itu. Terus waktu kita kelas sepuluh akhir, gue kadang sering liat kak Zio di sekitar gue. Dan waktu kita kelas sebelas, ga lama waktu lo sama raja balikan, kak Zio nemuin gue. Dari sana, kita jadi deket sampe sekarang."
"Tapi kenapa lo ga ngasih tau gue?!"
"Kenapa?"
"Ya... Ngga sih. Tapi gue juga pengen ketemu sama kak Zio. Gue kira kak Zio ikut pergi sama keluarganya. Tapi ngapain dia di sini? Di kantor Papah?"
"Dia kerja di kantor Papah."
"Bagian?"
"Gue gatau sol itu pastinya. Tapi kan, kak Zio atlet karate sama tinju. Jadi gampang buat dia masuk ke sana."
"Ahhh... Tapi kenapa lo tadi nemuin dia?"
"Kak Zio minta gue buat nemenin dia beli barang."
"Kenapa gue ga diajak?" Raina heran, kenapa Ayana bisa dekat dengan teman mendiang kakaknya. Mereka tidaklah dekat dahulu, bahkan saling kenal pun hanya tahu nama saja. Tapi sekarang, Ayana bahkan diajak pergi jalan-jalan dengan Zio. Apa mereka memiliki hubungan sesuatu? Raina semakin suriga dengan Ayana.
"Lo ga liat, dia aja tadi canggung gitu waktu nyapa lo."
"Tapi kenapa cangung gitu?"
"Lo banyak nanya ya sekarang."
"Ihh kan gue penasaran. Btw lo ga ada niatan buat deket sama kak Zio, kan?" Melihat ekspresi Ayana setelah Raina berkata seperti itu, sepertinya dirinya perlu membuang pikiran bahwa Ayana memiliki hubungan spesial dengan Zio.
"Ngga lah!" Jawabnya dengan tegas.
"Sekarang gue mau ngomong serius sama lo." Sepertinya perasaan Ayana sekarang mulai tidak enak. Melihat bagaimana tingkah Raina sekarang.
"Lo, ga ada sembunyiin seduatu kan dari gue?" Tanyanya.
"Tanyain aja. Gue ga bisa ngasih tau lo secara langsung kalo lo cuman nanya gitu doang."