"Maaf siapa?"
"Angkasa."
.
.
.
Sedikit cerita tentang bagaimana seorang gadis yang memiliki prinsip untuk tidak berhubungan dengan lelaki manapun. Tapi prinsip itu dihancurkan oleh seorang lelaki bernama Angkasa yang berusaha untuk masuk ke dalam h...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
"Mah, pulang sekolah nanti Ayana ada ekstra. Jadi bakal pulang telat." Ayana yang sedang memberi tahu ibunya jika nanti ia akan pulang terlambat karena nanti ia ada jadwal ekstrakulikuler.
"Iya, hati-hati pulangnya."
Selesai memakan sarapannya, Ayana langsung pergi ke sekolah menggunakan bus yang selalu ia tumpangi. Tak ada yang berubah selama hari ini. Sampai sekolah pun, dirinya hanya mengikuti pelajaran dan makan saat waktu istirahat.
Dan di saat waktu pulang, dirinya langsung pergi ke lapangan untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler setelah mengganti bajunya. Setelah selesai, ia langsung pergi keluar sekolah untuk pulang.
Mulai dari sini.
Ayana melihat seorang lelaki terduduk di atas sebuah motor sport dan masih menggunakan helmnya. Tapi Ayana tak peduli dengan nya karena ia merasa, dirinya tidak kenal dan tidak ada urusan dengan lelaki itu.
Ia berjalan menuju halte yang tak jauh dari sekolahnya. Ia berjalan seperti biasa, tanpa merasa jika ada seseorang yang sedang memperhatikannya. Ia duduk di bangku halte untuk menunggu bus yang akan ia naiki. Waktu sudah menunjukan pukul 18.06 di handphonenya. Ia membuka sebuah aplikasi untuk melihat isi pesan yang terkirim padanya.
"Ayana."
Merasa dirinya terpanggil, ia mencari sumber suara itu. Dan ia menemukan seorang lelaki yang masih terduduk di atas motornya. Itu lelaki tadi yang berada di depan sekolahnya. Ayana tahu karena motor itu sama dengan lelaki tadi. Hanya saja, sekarang lelaki itu membuka helmnya.
Ayana menunjuk dirinya sendiri sambil menatap bertanya pada lelaki itu. Tapi melihat Ayana tidak sadar atau mungkin kebingungan, lelaki itu menghampiri Ayana dan berdiri di depannya.
"Kenapa ngga jawab waktu dipanggil?" Itu pertanyaan dari lelaki yang sedang berdiri menunduk, menatap Ayana yang menatapnya juga.
"Maaf, siapa?" Ayana tidak mengenali lelaki itu, ia memang merasa tidak asing, tapi dirinya juga tak tahu siapa dia. Bukankah disaat seperti inilah dirinya harus merasa waspada?
"Angkasa." Jawabnya dengan jelas.
"O-oh, ada apa?" Tanya Ayana dengan bingung. Seolah menikmati raut kebingungan Ayana, lelaki bernama Angkasa itu mendudukkan dirinya didatangkan tubuh Ayana.
Ayana ingat jika lelaki itu, lelaki yang duduk bersamanya di cafe beberapa hari lalu. Tapi ada perlu apa sampai dia mendatanginya seperti ini. Apalagi, mereka berasal dari sekolah yang berbeda.