"Maaf siapa?"
"Angkasa."
.
.
.
Sedikit cerita tentang bagaimana seorang gadis yang memiliki prinsip untuk tidak berhubungan dengan lelaki manapun. Tapi prinsip itu dihancurkan oleh seorang lelaki bernama Angkasa yang berusaha untuk masuk ke dalam h...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Keesokan harinya, saat Ayana siap untuk pulang, Ayana melihat dua mobil berjejer dengan pemiliknya masing-masing berdiri di sampingnya. Ayana mengenali dua orang itu. Malahan, Ayana melihat Raina di dalam salah satu mobil itu.
Melihat kode Raina menunjuk seseorang, Ayana langsung melancarkan Aksinya. Ia mendekati lelaki yang datang bersama Raina secara perlahan. Zio. Dan langkah Ayana ternyata didahului oleh Yura. Orang yang ditunjuk oleh Raina tadi.
Yura terlihat bersemangat mendekati Zio. Melupakan Ayana yang berjalan di belakangnya. Tangan Ayana terulur untuk menggandeng lengan Zio. Tapi itu tak terjadi. Rencana Raina gagal. Dan tontonan Raina tidak jadi tayang. Semuanya berantakan.
Seorang lelaki menarik Ayana untuk mengikutinya. Tapi lengan Ayana yang yang lain ditahan juga oleh Zio. Membuat mereka menjadi tontonan di sana. Ohhh, ini sangatlah memalukan. Sekarang Ayana lebih memilih menghilang saja, dari pada harus ikut salah satu dari mereka.
"Lepas!" Kata lelaki itu, tak mau melepaskan tangan Ayana.
"Ada keperluan apa dengan Ayana?"
"Tidak perlu tahu." Lelaki itu melepas paksa cekalan Zio pada lengan Ayana dan membawanya masuk ke dalam mobil. Ayana diberikan sebuah ponsel yang memperlihatkan sebuah pesan yang menyuruhnya membawa Ayana. Ayana juga melihat jelas nama kontak pengirim pesan itu. Membuat Ayana sedikit lega, karena dirinya bukan diculik. Ayana menghubungi Raina kalau dia baik-baik saja agar tidak khawatir.
"Anda, siapa?"
"Nazero."
Hanya itu percakapan Ayana dengan lelaki bernama Nazero. Ayana langsung masuk ke dalam sebuah restoran yang dituju lelaki tadi. Ayana melihat Opa, ayahnya, dan Adan sedang mengobrol. Ayana sedikit bingung karena hanya dia yang terlihat seperti anak kecil yang ikut bergabung.
"Kamu ngapain di sini?" Tanya Andra yang terkejut melihat anaknya berada di sini.
"Papah yang nyuruh dia ke sini." Jawab Opa. Ayana duduk di sebelah Opa dan lelaki itu.
"Kita makan dulu!" Kebetulan sekolahnya memang memulangkan semua murid entah kenapa, mungkin ada keperluan. Membuat mereka semua melakuakn makan siang terlebih dahulu sebelum membicarakan sesuatu yang serius. Pasti.
"Ini Nazero. Opa berniat buat menjodohkan Ayana sama Nazero. Kalian berdua ayah dan papahnya Ayana. Makanya Papah bicara sama kalian sekarang. Papah takut, Papah ga sempet nyampein ini."
"Opa, ini jaman apa? Kenapa tiba-tiba Opa jodohin Ayana sama dia?! Ayana tolak itu semua." Ayana menolaknya langsung tanpa berpikir lagi.