"Maaf siapa?"
"Angkasa."
.
.
.
Sedikit cerita tentang bagaimana seorang gadis yang memiliki prinsip untuk tidak berhubungan dengan lelaki manapun. Tapi prinsip itu dihancurkan oleh seorang lelaki bernama Angkasa yang berusaha untuk masuk ke dalam h...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Ayana kini berjalan untuk kembali ke kamarnya setelah bertarung dan berbincang dengan dua lelaki sebelumnya. Ia melihat Fani dan Nadhira sudah bangun. Nadhira baru saja keluar dari kamar mandi, dan Fani sedang membereskan kamarnya itu. Kegiatan mereka terhenti saat melihat Ayana datang.
"Lo dari mana? Baju lo kok basah gitu."
Melihat Ayana datang dengan penampilan yang sedikit kacau membuat Fani bertanya mengenai keadaan Ayana saat ini.
"Ahh, ini... Gue abis olahraga." Ayana membalasnya dengan santai.
"Jam segini? Sendiri? Bukannya di luar sepi?" Tanya Nadhira terkejut.
"Di dalem kok." Siapa yang bilang Ayana berolahraga di luar.
"Tapi tangan lo kok biru gitu?" Tanya Nadhira melihat lengan Ayana biru bekas menangkis serangan Raffi tadi.
"Tadi abis sparing sama Raffi. Ga nanggung-nanggung nendangnya ternyata." Jawabnya sambil terkekeh dan melihat luka lebamnya.
"Ternyata? Lo baru nyadar?" Kata Fani terkejut dengan respon Ayana.
"Emang itu ga sakit?" Nadhira meringis ngilu melihat lengan Ayana.
"Ngga sih, ngilu dikit lah."
"Gue mandi duluan, ya." Ijinnya pada Fani. Ayana tak kuat dengan keringat yang mengucur ditubuhnya.
.
.
.
Selesai ketiganya mandi, mereka bertiga kembali mendatangi dapur untuk menyiapkan sarapan karena bosan di dalam kamar. Sesampainya di dapur, ketiga orang itu melihat dua orang laki-laki sedang mengobrol dengan sebungkus snacks di depannya.
"Bagus lo berdua di sini! Bantuin kita masak!" Kata Nadhira sedikit memaksa.
"Boleh deh. Mau masak apa?" Tanya Rivan. Lelaki yang sedang memakan snacks.
"Masak apa, Fan?" Tanya Raffi saat melihat isi kulkas.
"Huang men ji, udang saus padang, sama sapo tahu. Ohh, sama nasi." Jawabnya Nadhira.
"Cuciin dulu ini." Kata Ayana menyodorkan sebungkus udang, daging ayam, dan beberapa sayuran.
"Na, masaknya gimana?" Tanya Nadhira.
"Anjir, gue kira lo tau gimana masaknya!" Kata Rivan melempar daging ayam yang sedang ia cuci ke dalam baskom di depannya.
Sebenarnya bukan Ayana bisa membuatnya, Ayana pun pertama kali membuat itu. Mereka bertiga sebelumnya mencari rekomendasi lauk untuk mereka sarapan di sosial media. Jadi jangan mengira Ayana bisa membuatnya karena sudah terbiasa. Hanya saja, yang menonton vidio dengan teliti hanya Ayana saja. Fani dan Nadhira, mereka begitu melihatnya langsung menyerahkannya pada Ayana.