CHAPTER XLI ║ Club

326 7 0
                                        

HAPPY READING ♡
• • •

HAPPY READING ♡• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Seusai perdebatan Ayana dan sepupunya kemarin. Ayana kini mendapatkan teror yang memaksanya untuk tetap ikut. Bahkan Andra yang tidak menyukai tempat itu membiarkan Ayana pergi. Dengan pesan minum secukupnya, tidak sampai mabuk. Apa sekarang ayahnya itu jadi gila karena kehidupannya berubah?

Dengan ijinnya itu, Ayana tetap tidak menyukai hal itu. Ayana terlalu malas untuk pergi ke tempat terkutuk seperti itu. Ia sampai menyebutnya terkutuk. Mengingatkannya pada kejadian dimana waktu itu Ayana menjemput Raina yang sudah mabuk. Tapi ia malah mendapatkan Raina tengah dibawa ke dalam salah satu kamar di sana. Membuatnya kembali melakukan hal yang sama saat kejadian di ulang tahun Raina tahun lalu.

"Ayana lo niat ikut ga sih?!" Raina sejak tadi terus mengomeli Ayana. Sejak Raina datang, Ayana hanya diam merebahkan tubuhnya di atas kasur, tak berniat untuk ikut pergi dengannya. Hanya Raina yang semangat sambil mencari baju untuk Ayana pergi. Tak mungkin ia membawa Ayana pergi dengan pakaiannya yang ia pakai sekarang. Piyama polos dengan rambut yang digelung asal.

"Nih siap-siap, cepet!" Raina melempar dress, dengan warna hitam andalan Ayana. Dengan pasrah, Ayana pakai dress yang Raina lempar tadi. Lalu ia merias wajahnya.

Cepat-cepat Ayana dibawa oleh Raina pergi karena waktu sudah telat. Saat sampai, Raina langsung terkagum dengan acara yang Ilona adakan. Berbeda dengan Ayana. Ia menggulirkan matanya, merasa kesal dengan dentuman musik yang membuat telinganya pengang. Sangat berisik, penuh dengan manusia manusia. Padahal menurut Raina tempat itu sangat luas membuat orang-orang di sana tidak berdesak atau berkerumun padat.

"Ayana! Raina!" Panggil Fridzy.

Mendapat panggilan dari sepupunya itu, Ayana langsung ditarik Raina untuk berkumpul dengan sepupunya yang lain.

"Gila! Lo pangling banget, Na." Kata Sanda melihat penampilan Ayana.

"Iya makasih, gue tau kok gue cantik." Sahut Raina.

"Ayana, bukan lo!" Fridzy menatap Raina bahkan karena terus menjawab perkataannya.

"Pake, Na."

Ayana menerima jas yang diberikan sepupunya, Kenneth. Bukan karena apa ia memberikannya, pakaian yang Ayana pakai sekarang membuat Ayana tak nyaman. Dan Kenneth menyadari hal itu.

Memang Ayana terlihat cantik dengan penampilannya sekarang, tapi itu tak membuat Ayana senang. Ia merasa pakaiannya terlalu terbuka. Dress tanpa lengan dengan panjang dress hanya sebatas diatas lutut dan belahan di pahanya lalu bentuknya yang memperlihatkan lekuk tubuhnya. Membuat Ayana menyesal membelinya. Ia membelinya karena merasa dress itu cantik. Tak menyangka Raina akan menyuruhnya memakai pakaian seperti itu ke tempat seperti ini.

AYANA' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang