CHAPTER XXXV ║ Andra

270 8 0
                                        

HAPPY READING ♡
• • •

HAPPY READING ♡• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Sebelumnya, Ayana sempat di tarik oleh seorang lelaki. Dan kini, Ayana masih belum bisa melepaskan diri dari lelaki itu. Setelah orang-orang berpakaian aneh itu menghilang, Ayana dilepaskan oleh lelaki itu dan langsung mendapat pukulan dari Ayana yang membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah.

Ayana langsung melarikan dirinya ke dalam toilet lagi. Dirunya mencuci tangannya dan membasuh wajahnya. Ayana sedikit terkejut dengan semua ini. Ini terlalu mendadak. Ayana rasanya ingin mandi berkali-kali dan membuang gaun yang ia pakai sekarang. Ia merasa jijik pada dirinya sendiri.

Ayana bukan orang yang hidup dengan pergaulan bebas. Mungkin bagi beberapa orang atau sebagian orang, melakukan hal seperti... Kissing, itu hal wajar atau hal yang bisa di maklumi. Tapi jika itu Ayana, Ayana rasa Ayana akan gila. Bahkan saat lelaki itu menarik pinggang Ayana, Ayana sudah jijik dengan pinggangnya sendiri.

Sekarang pikirannya benar-benar kacau. Bukan karena apa, tapi karena sentuhan lelaki itu. Ayana sedikit beruntung karena lelaki itu bukan ingin melakukan hal tidak-tidak padanya. Tapi hanya ingin menghindari orang-orang berpakaian aneh itu. Tapi, Ayana masih kesal karena lelaki itu menyentuhnya tanpa ijin.

Saat Ayana keluar dari toilet, Ayana kembali melihat wajah lelaki itu. Ia bersandar di dinding depan pintu toilet wanita yang bersebelahan dengan pintu toilet pria.

Ayana berusaha keras agar tidak memperdulikan lelaki itu dengan wajah dongkol, giginya bahkan tanpa sadar menggigit pipi dalamnya. Ia tetap lanjutkan langkah kakinya. Tapi entah kenapa hari ini tuhan tidak berpihak padanya. Ayana kembali ditahan oleh lelaki itu. Cepat-cepat Ayana tarik tangannya yang dicekal oleh dia. Tapi cekalannya itu menguat saat Ayana berusaha melepaskannya.

"Bisa lepaskan tangan anda dari tangan saya?"

Tidak Ayana sangka-sangka, lelaki itu melepaskan Ayana. Ayana langsung pergi dari sana dan kembali ketempatnya semula bersama Adan.

"Kenapa lama?" Tanya Adan yang melihat Ayana baru saja datang.

"Tadi ada masalah sedikit." Dengan raut wajah yang tidak baik-baik saja. Terlihat perasaan kesal dan marah terus menyelimuti Ayana. Adan mengerti, anaknya itu pasti mengalami sesuatu saat pergi atau kembali dari toilet.

"You okay?"

"Emm... "

Seorang lelaki mendekat ke arah meja Ayana sekarang. Lelaki yang membuat Ayana merasa jijik saat melihatnya. Tak disangka-sangka, lelaki itu mengobrol dengan Adan. Ayana mengalihkan pandangannya dengan sebal. Memilih melihat orang-orang yang sedang berdansa di tengah aula.

AYANA' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang