CHAPTER XLIII ║ Kepuasan

412 7 1
                                        

HAPPY READING ♡
• • •

HAPPY READING ♡• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Di dalam sebuah mansion, orang-orang disibukan dengan hilangnya Ayana. Adan sampai mengerahkan orang-orangnya untuk mencari Ayana. Raina, Eros, dan Kenneth hanya bisa diam di sana menunggu kabar.

Disisi lain.

Ayana sedang memakan makanannya bersama seorang lelaki di hadapannya. Keduanya sama-sama diam sejak semalam. Sampai akhirnya, salah satu dari mereka membuka suara.

"Gimana sekarang?"

"Lumayan baik."

"Semalam Andra menelpon. Adan juga mencari kamu semalaman. Kamu kabur?"

"Hmm... "

"Saya tahu semua tentang kejadian di club semalam. Setelah selesai makan kita kembali ke tempat kamu semalam."

Hanya itu. Ayana tak membalas ucapannya lagi. Keduanya langsung pergi ke tempat Adan semalam. Tak banyak obrolan yang mereka bahas selama di perjalanan. Hingga sampai, Ayana langsung disuguhkan dengan orang-orang yang
menatapnya kesal dan khawatir.

Tak menunggu respon mereka selanjutnya, Ayana memilih duduk di sofa ruang tamu bersama Nazero. Dan hal itu diikuti yang lain.

"Maaf. Semalem aku pergi tiba-tiba kaya gitu. Aku minta maaf."

"Sekarang udah baik?" Ayana menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Opa nyuruh kalian dateng ke rumahnya nanti siang. Mungkin Opa mau bicarain hal semalem, kalian jawab aja seadanya. Ini pertama kalinya kalian berulah. Apalagi kamu, Ayana."

"..."

"Papah tinggal. Kalian bisa langsung pergi nanti siang ke sana."

"Ayana, gue mau ngomong." Kata Kenneth seusai Adan pergi.

"Kita ke atas aja."

Sesampainya di dalam kamar yang semalam Ayana pakai, Ayana dan Kenneth duduk bersampingan di atas sofa. Keadaan di dalam kamar itu sudah beres dengan rapih.

"Gue minta maaf, semalem gue lepas kontrol. Ini kali pertamanya gue kaya gini. Gue sendiri bingung, kenapa gue kaya gini." Ucapnya sambil menatap langit-langit kamar dan bersandar ke belakang.

"Gue juga. Ini pertama kalinya gue marah-marah kaya semalem sampe kabur-kaburan."

"Maaf gue diterima?"

"Gue terima."

"Perasaan gue?" Guraunya.

"Lo tau jawabannya."

AYANA' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang