CHAPTER XXXIV ║ Kejutan

294 7 0
                                        

HAPPY READING ♡
• • •

HAPPY READING ♡• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

"Ada apa ini? Seneng banget kayanya."

Seorang wanita memasuki sebuah kamar yang terisi oleh dua orang gadis. Mereka adalah anak-anaknya, melihat kedua anaknya akur itu membuat dirinya senang. Meski memang biasanya pun mereka memang akur.

"Ini, lagi ngomongin kenapa dia bisa luka, bun." Raina langsung mendapat tatapan maut dari Ayana. Apa dia lupa, jika Bundanya itu selalu khawatir jika mereka terluka. Apa dia ingin melihat bundanya itu menangis seperti terakhir kali itu. Raina pun hanya diam mendapat tatapan tajam dari Ayana.

"Luka kenapa? Coba Bunda liat!" Rosa langsung menarik Ayana, melihat bagaimana keadaannya dan mencari luka yang Raina maksud.

"Kenapa kamu bisa kaya gini? Siapa yang ngelakuin ini?" Tanyanya khawatir sambil memperhatikan luka di sudut bibir Ayana.

"Ini bukan apa-apa, bun." Jawab Ayana.

"Bohong banget! Ngomong yang bener!" Ucapnya tak percaya. Rosa bukanlah anak kecil yang bisa Ayana bohongi seperti Raina. Rosa tahu itu pasti bekas pukulan. Tidak mungkin itu terjadi karena kecerobohan Ayana. Letak lukanya tidak memungkinkan.

"Masalah cowo, biasa... Cewe." Akhirnya Raina membantu Ayana mrnjawab pertanyaan Rosa. Padahal itu tidaklah membantunya.

"Kenapa? Cowo mana yang kalian permasalahin?"

"Angkasa. Itu, si Yura. Waktu itu pernah aku ceritain kan sama bunda." Jawab Raina lagi.

"Lagian kenapa kamu nemuin dia sih! Kamu sendiri tau kelakuan dia! Udah, kamu lupain dia. Kalian berdua nanti malem siap-siap. Awas kalo nanti Bunda panggil masih rebahan!" Rosa langsung pergi setelah mengatakan itu.

Ayana yang tak mengerti apa maksudnya, menatap Raina meminta penjelasan.

"Nanti malem acara ulang tahun Opa. Lo ikut gue yuk pilih gaun ke butik! Mumpung masih sore." Ajaknya membawa Ayana keluar.

"Lo ga mungkin belum prepare, kan? Kenapa tiba-tiba mau ke butik lagi?" Tanya Ayana.

"Gue pengen ganti gaun, sekalian nemenin lo beli gaun juga. Gue tau lo pasti pake gaun item lagi."

"Dan lo pasti pake gaun putih."

"Bun, kita ke butik bentar ya. Cepet kok! Sekalian beli gaun baru buat Ayana." Kata Raina tak mengindahkan ucapan Ayana dan memilih pergi meminta ijin pada Rosa.

"Jangan lama-lama, terus hati-hati di jalan!"

.

.

AYANA' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang