"Maaf siapa?"
"Angkasa."
.
.
.
Sedikit cerita tentang bagaimana seorang gadis yang memiliki prinsip untuk tidak berhubungan dengan lelaki manapun. Tapi prinsip itu dihancurkan oleh seorang lelaki bernama Angkasa yang berusaha untuk masuk ke dalam h...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
"Apartemen lo kosong, lo ga ada niat tinggal di sana?"
"Lo ngusir gue secara ga langsung?"
Selama ini, Raina dan Fridzy memang tinggal bersama Ayana dengan alasan bosan, tidak ada teman, dan lainnya. Tapi Ayana tak mempermasalahkan itu. Ayana juga senang ia tidak kesepian di apartemennya. Ia jadi memiliki teman.
"Gue cuma nanya."
"Ga deh. Gue lebih suka di sini. Lebih enak, terus ada temen juga."
"Jangan lo bawa cowo selama tinggal di sini." Peringatannya yang kesekian kali karena kejadian beberapa waktu lalu itu.
"Iya, iya. Dibahas mulu."
"Kak Aya." Seorang gadis muncul dari kamar Ayana, siapa lagi kalau bukan Bulan? Anak gadis yang ditinggalkan oleh kakaknya.
"Sini duduk, sarapan dulu!" Gadis itu menurut, ia pun duduk di sebelah Ayana.
"Semalem kak Aya tidur dimana?" Tanya gadis itu sambil menunduk.
"Ngga tidur dia mah. Biasaaaa, orang sibuk, Lan." Kata Raina yang datang dan duduk di sebelah Fridzy. Kini mereka berempat duduk di dalam satu meja.
"Kak Aya, maaf ya. Gara-gara aku di sini-"
"Ga perlu. Semalem emang lagi susah tidur makanya ngerjain kerjaan." Itu buka kebohongan. Ayana benar-benar tida bisa tidur semalam, makanya ia mencari sesuatu untuk menemani malamnya.
"Lagi galau gara-gara kakak kamu." Bisik Raina.
"Raina, gue denger!"
"Tuh kan, jadi sensi dia." Bisiknya lagi.
.
.
.
"Kita jalan-jalan yu. Mumpung pada di rumah. Lo ngga ke kantor kan, Na?" Ajak Fridzy.
"Ngga."
Mereka sedang berkumpul di depan televisi. Bulan, Raina dan Fridzy sedang menonton film horor di pagi ini. Sedangkan Ayana anteng memangku laptopnya dengan jari-jarinya yang bergerak kesana-kemari.
"Bulan juga ikut yu!" Fridzy berkata dengan ceria setelah mendengar hari ini Ayana tidak akan pergi kemana-mana.
"Aku harus temuin kakak dulu buat ijin."
"Itu mah gampang. Nanti Kak Aya yang urusin lok, tenang aja." Kata Raina mengikuti Bulan memanggil Ayana dengan 'kak Aya'. Dan malah mendapat lirikan tajam dari Ayana.