CHAPTER XLVI ║ Villa-1

298 7 0
                                        

HAPPY READING ♡

• • •

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Di kediaman Andra.

Ayana tengah menunggu beberapa temannya yang belum datang. Beberapa hari yang lalu, Fani memberitahukan kepada teman-teman untuk pergi hari ini. Memang mendadak, tapi itu tak membuat mereka tidak ikut. Masalah biaya, mereka tidak perlu mengeluarkan itu. Ayana yang menanggung masalah villa dan makanan, mereka hanya perlu mengeluarkan uang untuk ongkos bahan bakar kendaraan mereka masing-masing.

Beberapa mobil dan beberapa motor terjejer di depan rumah Ayana. Di ruang tamunya dan halaman rumah sudah penuh dengan para remaja yang berbincang riang. Pertama kalinya, pagi Ayana disambut dengan keributan dan keramaian seperti ini.

Di perjalanan, mereka semua berbondong-bondong mengendarai kendaraannya. Hanya laki-laki yang membawa motor, para perempuan memakai mobil yang dibawa oleh beberapa orang di sana. Beberapa dari mereka juga ada yang menumpang pada teman laki-lakinya.

Cukup lama Ayana mengemudikan mobilnya. Akhirnya mereka sampai di sebuah villa yang ada di sebuah puncak. Semuamya berhamburan masuk. Beberapa dari mereka langsung merebakan tubuhnya di teras halaman karena lelah dan pegal.

"Non, kamar sama semuanya udah mbak beresin. Kalo ada apa-apa panggil aja Mbak. Mbak ke belakang dulu." Kata seorang perempuan yang baru saja keluar dari dalam sana.

"Iya. Makasih Mbak." Sahut Ayana seadanya. Lalu ia beralih pada teman-temannya yang tergeletak di atas lantai. "Kalian masuk aja mending, istirahat di dalem aja."

"Iya. Yang mau istirahat, istirahat aja." Timpal Fani.

Beberapa orang berada di dalam satu kamar. Ayana berada di kamar utama bersama Fani dan Nadhira. Satu kamar diisi tiga sampai empat orang. Karena banyaknya orang, kamar di sana tidak cukup menampung semuanya. Beruntung kamarnya cukup banyak untuk menampung tiga puluh orang remaja ini.

Beberapa orang berkumpul di ruang tengah, sedangkan sisanya berada di dalam kamar mereka masing-masing untuk istirahat.

"Nanti makan siang gimana?" Tanya Fani.

"Gue sama yang lain bawa kok di mobil. Tinggal kita masak aja nanti. Tapi nanti malem sama besok gimana?" Salwa yang sudah mem-prepare semua kebutuhannya langsung menjawabnya dengan tenang.

"Kata Keysa katanya mau belanja aja di sini." Jawab Karin.

"Iya, tadinya mau beli di jalan waktu berangkat, tapi kayanya ribet. Soalnya gue takut basi kalo bawa dari rumah. Soal uang, ada kok. Tinggal belanja aja nanti abis makan siang." Sejak awal Keysa berpikir untuk membawa belanjaan dari rumah, tapi ternyata karena mendadak dirinya jadi bingung sendiri.

AYANA' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang