"Maaf siapa?"
"Angkasa."
.
.
.
Sedikit cerita tentang bagaimana seorang gadis yang memiliki prinsip untuk tidak berhubungan dengan lelaki manapun. Tapi prinsip itu dihancurkan oleh seorang lelaki bernama Angkasa yang berusaha untuk masuk ke dalam h...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Perbincangan Ayana bersama Eric dan Kenneth masuh belum selesai. Setelah Ayana merebut paksa rokok yang berada di tangan Eric sebelumnya, Eric langsung memperlihatkan ketidaksukaannya pada Ayana.
"JANGAN KARNA LO CUCU OPA LO BISA SEENAKNYA, AYANA!" Teriaknya karena marah nikotin miliknya Ayana buang. Tapi belum Ayana meladeni teriakan Eric, Kenneth sudah terlebih dahulu menyahuti teriakan itu.
"ERIC!"
Teriakan itu cukup membuat Ayana terhibur. Apakah Eric terobsesi dengan kepemimpinan organisasi kotor itu? Lalu bagaimana Kenneth? Sejak tadi dia hanya diam menonton. Tapi kenapa sekarang tiba-tiba berteriak seperti itu? Pertanyaan-pertanyaan itu tiba-tiba terlintas.
Sebenarnya, jika kembali diingat atau dilihat kembali, saat ini Eric sangatlah tidak tahu diri dan tidak tahu malu. Dia menginginkan hal yang seharusnya bukan miliknya. Maksudnya, jika hal seperti itu ingin diturunkan, bukankah Alan menurunkannya oada keturunannya sendiri. Seperti keturunan langsung dari Andra, Adan, atau Adrela. Mereka bertiga masih memiliki keturunan yang baik. Kenapa Alan harus memilih dua lelaki ini juga, kan?
"LO BELAIN AJA DIA TERUS! LO SUKA KAN, SAMA DIA?!"
Sepertinya Eric mulai emosi juga dengan Kenneth. Entah kenapa. Dia sampai berdiri berhadapan dengan Kenneth yang masih duduk dikursi. Tapi itu tak bertahan lama. Kenneth ikut berdiri karena emosi juga dan ikut berteriak. Ayana pikir, Opanya itu pasti senang melihat pertengkaran ini.
"ERIC, GUE PERINGATIN SEKALI-"
Keberadaan Ayana yang tiba-tiba berada di hadapan Eric, berdiri diantara mereka dengan menghadap ke arah Eric, mampu membuat keduanya diam. Hanya untuk beberapa saat saja, ingat.
"Lo seneng dibelain dia?" Tanyanya dengan menatap Ayana remeh. Tapi pertanyaan Eric itu Ayana jawab dengan gelengan.
Apa dia lelaki ini melupakan sosok Ayana sebelumnya yang, menghabisi Lelaki di club itu? Tapi mungkin karena Eric adalah seorang lelaki, pasti otaknya berpikir jika dirinya masih bisa mengalahkan Ayana yang belum ada apa-apanya. Biasanya itu yang dipikirkan oleh lelaki pada seorang perempuan.
"Gue lebih seneng liat lo emosi gini." Mata Eric yang menatapnya remeh itu dibalas sama oleh Ayana. Apa dia pikir Ayana akan takut dan tidak bisa melawannya? Jika ia adalah Ayana yang dulu saat masih menjadi anak Herman, mungkin ia akan diam dan tidak melawan. Tapi sekarang Ayana bukalah anak dari pria bernaa Herman lagi, ayahnya adalah Andra, dan ia adalah cucu dari Alan langsung. Eric terlau bodoh, pikir Ayana.