53. perih

757 22 0
                                    

Yang dikhawatirkan terjadi, tentang bukan lagi bertahan namun sudah ditahap menunda perpisahan.

Seiring berjalannya waktu bersamaan dengan rasa cintanya yang tumbuh akhir akhir ini semakin membuatnya merasa sakit sendiri, apalagi sering kali ia masih mendapati pujaan hatinya bersama perempuan lain dirumah ini. Hasyna duduk termenung di atas sofa ruang keluarga, hari ini sudah hari ke 6 pasca dirinya memarahi Rama karena masuk tanpa mengetuk pintu kamarnya waktu itu.

Luka luka yang dideritanya pula sudah mulai mengering di beberapa bagian dan membentuk keropeng keropeng hitam yang entah kapan akan terlepas dari kulit dan 6 hari lalu itu pulalah waktu terakhirnya bertemu dengan suaminya hingga saat ini ia tidak melihat suaminya lagi dirumah ini.

Hati kecilnya sangat rindu ingin melihat wajah suaminya yang dimana laki laki itu telah memenuhi ruang hati namun Hasyna lebih memilih diam dan tidak bertanya kepada siapapun termasuk simbok karena ia tahu pasti simbok akan melapor pada tuannya tentang apapun yang terjadi dirumah ini.

Wajah Rama berulang kali hadir dalam pelupuk mata, rindu juga karena rasa cinta yang membuatnya seperti ini. Sekarang baru disadarinya jika cinta pada sesama makhluk memanglah serumit dan sesakit ini, juga menyiksa batinnya yang ingin bersama tapi tidak bisa.

Ingin memeluk tapi tak sampai.
Ingin menggenggam tapi tak mampu.
Ingin menemani tapi dia tidak mau?.

Hari harinya hanya diisi dengan kerinduan dan luka semenjak ia mencintai suaminya, patahan dan remukan hati seolah menjadi makanan sehari hari, menahan rasa saat mencintai tapi tak mendapat feedback apapun dari pujaan hati. Hasyna melihat luka dikakinya dengan menyingkap sedikit rok panjang yang ia kenakan, hatinya kecewa lantaran saat sakit seperti inipun Rama tidak ada bersamanya dan pergi entah kemana sampai sekarang tidak terlihat kepulangannya.

"Mas, Nana rindu mas". Batinnya dalam hati, air matanya mengalir membasahi pipi. Dipelupuk matanya hanya ada Rama dan di hatinya hanya terisi nama laki laki itu sebagai penghuninya.

"Mas tau?, Nana cinta sama mas, tapi mas tidak mau membalas perasaan cinta yang Nana beri".

"Andai mas tau apa yang Nana rasakan, apa mas akan memeluk Nana?".
Fikiran gadis itu melayang, sudah berusaha semampu mungkin untuk bersikap acuh dan melupakan laki lakinya namun tetap tidak bisa, rasa cinta mengalahkan segalanya saat ini. Untuk menjauh rasanya juga tidak mungkin karena melihat senyum laki laki itu saja sudah membuatnya bahagia sekali.

Hanya karena senyum yang merekah hari harinya menjadi cerah. Benih cinta telah disemai dan disiram dengan penuh kehangatan, membuatnya tumbuh subur didalam hati.

Tanpa disadari Hasyna yang masih duduk termenung dengan air mata yang mengalir ada sepasang mata yang memperhatikannya. Laki laki tampan dengan tubuh atletis yang baru saja pulang dari luar kota yang sengaja merahasiakan kepulangannya tengah mengintai istrinya dari balik tembok, hati Rama sendiri sebenarnya teriris ketika melihat kondisi istrinya seperti ini tidak seperti beberapa waktu yang lalu.

Apalagi dia sendiri tidak bisa merawat dan menemani saat istrinya sedang benar benar butuh teman untuk melewati hari hari yang sepi. Dan sekarang, hendak menghampiri Hasyna yang sedang duduk dalam tangisnyapun dirasa percuma karena hanya akan membuat gadisnya itu lebih menangis lagi, Hasyna pasti kecewa sekali mempunyai suami sepertinya. Semacam ada tapi tidak berguna, itulah gambaran yang mungkin cocok untuk dirinya.

Rama berbalik, menuju kamar dan hendak membersihkan diri serta menenangkan fikirannya yang kacau beberapa minggu ini. Hasyna sangatlah berbeda dari perempuan perempuan lain yang pernah dekat dengannya, gadis ini sangatlah istimewa. Dengan kehidupannya yang sederhana membuatnya jauh lebih tenang, lebih damai dan lebih bisa menghargai kehidupan yang ketanya hanya satu tarikan nafas. Dia benar benar berbeda, Tapi kali ini kutub es yang beberapa waktu lalu sempat mencair telah beku kembali, dingin dan sepi tidak sehangat waktu itu.

bidadari_ku menangisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang