51. Drama sarapan.

646 26 8
                                    

Jika mencintai adalah sumber rasa sakitku, acuhkan aku!, lepaskan aku!. tinggalkan aku!, dan kubur dalam dalam kenangan yang pernah terjadi antara kamu dan aku. Tutup bukumu bersamaku dan bukalah lembaran buku baru bersama orang yang kamu maksud sebagai kebahagian yang selama ini kamu inginkan.

Jika berasamaku hanya menimbulkan ketidaknyamanan dalam hidupmu, kamu boleh pergi dan meninggalkanku bersama bayang bayang yang masih tersisa direlung waktu.

Jika aku hanyalah tempat singgah untuk hatimu yang terlanjur patah, maka jangan pernah salahkan aku jika hatimu terlanjur enggan untuk meninggalkan sebab rasa nyaman yang senantiasa kuberikan!!!!

Rama menyantap sarapannya pagi ini dengan perasaan buruk yang masih melekat dalam diri setelah kemarin mengurung diri seharian dikamar, kepalanya terasa pening dengan hari harinya sekarang apalagi setelah memarahi istrinya saat gadis itu pulang larut malam, gadis itu benar benar membuatnya gila dan sukses melabuhkan cintanya kedermaga. Kemarin ia sama sekali tidak kekantor dan hanya keluar sebentar untuk membeli ponsel baru untuk istrinya menggantikan ponsel yang ia lempar hingga hancur malam itu.

Dari balik pintu simbok siti menghampirinya dengan baki berisi makanan, Rama menaruh garpu yang sedari tadi dia pegang dan melihat kearah pengasuhnya sedari kecil yang sudah berpuluh tahun kerja bersama dengan keluarga Bhaskara.
Dilihatnya simbok yang telah mendekat, wanita tua yang sudah lama kerja bersama keluarga Bhaskara itu mendekatkan wajahnya kepada anak majikan yang sudah ia anggap seperti putranya sendiri.

"Aden tau mbak Nana dimana?". Tanya simbok begitu ia mendekat, Rama mengernyitkan alis tidak mengerti maksud dari pertanyaan itu karena kemarin malam ia masih memarahi gadis itu yang pulang terlalu larut malam.

"Bukannya nona kuliah mbok?". Rama malah balik bertanya, pagi ini pula ia mengira Hasyna telah berangkat kekampus sebelum dirinya bangun seperti hari hari biasa yang dilakukan gadis itu.

"Dari kemarin simbok tidak melihat mbak Nana kedapur den, juga tidak melihat mbak Nana berjalan turun. Motornya juga tidak ada". Papar simbok yang membuat Rama tercengang, ia mengingat jika malam itu Hasyna diantar pulang teman laki lakinya. Hatinya meradang dengan sikap anak anak Hasyna yang seperti ini, dikirannya kemana mana apalagi Hasyna pernah kembali ke kost nya setelah ia kunci dikamar mandi sore itu.

"Apa dia kabur?". Batin Rama dengan perasaan was was yang mengintai dirinya pagi ini,

"Nanti biar saya kekamar nyari nona mbok". Jawan Rama berusaha santai menutupi kekhawatirannya sebab malam itu ia juga merasa jika terlalu kasar dengan Hasyna, dilihatnya simbok yang tubuhnya telah hilang termakan tembok meninggalkannya dengan perasaan cemas tentang pujaan hatinya.

Rama tidak menghabiskan sarapannya, laki laki itu langsung pergi kekamar Hasyna ingin membawanya turun dan makan, ia tidak mau kejadian sakit lambung terulang lagi pada gadis bertubuh mungil yang sekarang penuh dan membuat sesak hatinya yang kosong, lagi lagi gadis cengeng itu mengulangi hal semacam ini. Tidak mau makan dan mengurung diri dikamar, hanya karena tidak menyukai suaminya ini dia juga tidak mau menerima apapun bahkan hanya sepiring nasi untuk sarapan.

Rama berjalan menaiki tangga dengan kakinya yang kuat, hatinya tidak sabar ingin bertemu dengan Hasyna dan memeluk gadis itu seperti malam sebelum dirinya berangkat keluar kota. Suara lembut gadis itu masih saja candu untuk didengar dan membuatnya begitu rindu, apalagi senyum dengan kedua lesung indah dipipinya. "Ah gadis itu sangat luar biasa menyelinap dan membelah separuh jiwaku". Batin Rama begitu kakinya sampai didepan pintu kamar pujaan hatinya.

Tanpa mengetuk pintu Rama langsung membuka pintu kamar istrinya, didalam sana didapatinya Hasyna yang juga kaget dengan kedatangannya yang tiba tiba setelah kemarin mereka tidak saling bertemu, lega dirasakan Rama saat melihat istrinya ada dirumah dan dengan kondisi yang baik baik saja.  Kali ini Rama benar benar tidak mau saling diam dan membuat kekosongan menghampa hidupnya, ia ingin bersama dan memeluk Hasyna lagi seperti waktu itu serta membuat gadis ini kembali percaya jika memang dirinyalah laki laki yang tepat untuk menemani hidupnya.

bidadari_ku menangisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang