69. kekecewaan Hasyna.

541 24 0
                                    

Dengan perasaan bimbang Hasyna duduk dikursi meja makan yang selama ini belum pernah dirinya makan ditempat itu, Rama yang meminta dan menggandeng tangannya setelah laki laki itu selesai berganti baju dikamar tadi, Rama pula yang memintanya untuk duduk dikursi tepat disamping kursinya, beberapa kali sempat ia lihat jika Clara lah yang duduk disini untuk makan siang bersama pacarnya yang tidak lain adalah Rama.

Hasyna berdiri, ia merasa tidak enak karena selama ini dirinya lebih sering makan didapur atau dikamar, Rasanya terlalu tidak sopan seorang pembantu sepertinya makan dimeja makan majikan, bagaimanapun baiknya perlakuan Rama sekarang padanya tidak akan merubah status yang pernah ia dengar dari mulut Rama waktu itu yang mengatakan jika dirinya hanyalah seorang pembantu, meski sudah berusaha menghapus dan membuang luka luka yang pernah ada namun tetap saja rasa sakitnya masih ada dan tidak bisa hilang begitu saja. Apalagi sekarang, dengan bodohnya ia benar benar menaruh hati pada laki laki yang sudah ia ketahui memiliki kekasih hati meski berstatus sebagai suaminya.

"Nona mau kemana?". Rama yang tiba tiba muncul dibelakang Hasyna langsung menegur gadis itu saat dilihatnya Hasyna sudah berdiri hendak pergi, Rama mengernyitkan alis melihat kurang nyamannya Hasyna berada ditempat ini, ia mengakui kesalahannya karena selama pernikahan ini berlangsung ia tidak pernah mengajak Hasyna makan bersamanya dimeja makan ini meski berulang kali ia telah memperingatkan simbok untuk memperbolehkan Hasyna makan dimeja ini, ingatannya pula masih tajam saat beberapa kali ia bersama Clara bermesraan diruang makan ini tanpa menjaga perasaan gadisnya yang tengah lewat dan melihat semua adegan yang sengaja ia lakukan. Rama menyesali kekejamannya selama ini kepada Hasyna yang sebenarnya tidak tau apa apa tentang pernikahan mereka, hatinya kini terluka dan terasa nyeri jika mengingat kebiadapan yang ia lakukan kepada istrinya.

"Makan didapur saja bisakan mas". Ucap Hasyna ragu, ia menundukkan pandangannya berusaha menutupi rasa tidak enak hati yang mengganjal.

"Duduklah, mas sudah membawa makanannya kemari". Ucap Rama sambil menaruh kentang goreng dan ayam tepung, laki laki itu pula membawa 2 botol air mineral dan es boba tiramisu yang ia letakkan diatas meja.

"Tapi mas....". Nana masih saja tidak enak hati, ia tidak mau ngelunjak meski Rama sendiri yang mengajaknya.

"Duduk". Ucap Rama sekali lagi, laki laki itu menarik kursi untuk istrinya dan meminta Hasyna duduk tepat disamping kursinya, tangan kekarnya mengeluarkan kotak berisi ayam tepung dan kotak kentang goreng dari dalam tas kertas yang ia bawa dari dapur, sepulang kerja tadi dengan sengaja ia mampir dahulu kekedai untuk membeli makanan kesukaan istrinya ini. Baginya sekarang kebahagiaan istrinya adalah prioritas yang harus ia utamakan.

"Terimakasih,". Ucap Hasyna setelah duduk, ia melihat suaminya merasa tidak percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya, hampir hampir ia mau menangis bahagia mendapat perlakuan sebaik ini dari Rama yang selama ini mengacuhkannya.

"Makanlah nona, mas mengaja membelinya untukmu!!!". Ucap Rama sambil mengusap kepala istrinya dengan lembut, perasaan cinta dan kasih sayangnya seakan ingin ia curahkan semua pada kekasih hatinya ini.

"Terimakasih mas". Ucap Hasyna sekali lagi, ia tersenyum tipis dengan tatapan penuh arti untuk suaminya yang berjalan melewatinya dan duduk dikursi induk yang biasa menjadi tempatnya duduk.

"Nona kenapa ngga tidur siang, kalau masuk angin bagaimana, semalam nona tidak tidurkan?". Rama melihat istrinya sambil mendekatkan kotak berisi ayam tepung mendekati arah istrinya.

"Belum ngantuk mas,". Jawab Hasyna lembut, suaranya yang kalem dan sopan masuk kedalam gendang telinga Rama hingga membuay candu laki laki itu untuk selalu mendengarnya, rasanya seperti ada yang kurang jika belum mendengar suara dan melihat wajah ayu yang menenangkan dari gadis yang duduk disebelahnya.

bidadari_ku menangisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang