77. permintaan pulang.

582 30 7
                                    

Beberapa hari ini suasana hatinya begitu berbunga, hidupnya begitu cerah secerah mentari pagi yang menyinari bumi tanpa henti. Langitnya yang sempat mendung beberapa bulan ini akhirnya terang lagi bahkan setelah badai yang cukup memporak porandakan hidupnya sudah berlalu dan pergi hingga saat ini tibalah matahari yang cerah hingga menyinari.

Angin mendesir halus
menyemai ujung rambut yang bergoyang, matanya perlahan menyipit saat dipandanginya gadis yang usianya belum genap 19 tahun itu duduk di taman bonsai miliknya, sudah 2 bulan semenjak pulang dari rumah sakit dan kini mental gadis itu sudah berangsur membaik, dokter yang menanganinya berujar jika Hasyna baik baik saja dan mulai hari ini bisa ditemui, hal ini terbukti beberapa kali saat ia dan Hasyna berpaprasan di ujung tangga, gadis itu tidak ketakutan dan terlihat lebih tenang.

"Nona sudah baik baik saja pak, hanya perlu pendekatan dari hati ke hati". Masih diingatnya ucapan dokter kemarin, kalimat yang membuat hatinya berbunga dan dunianya hidup lagi. Tidak sabar rasanya untuk bersama dan mencintai gadis itu dengan rasa rindu yang selama ini terpendam didada hanya untuk sekedar berjumpa.

Rama berjalan pelan menyusuri rumahnya yang besar dan lenggang, jika waktu itu Hasyna sering melamun ditaman samping rumah berbeda dengan beberapa hari ini, gadis itu lebih senang duduk menyendiri ditaman bonsai yang jarang dimasuki orang, Hasyna juga sudah berani kedapur sendiri disiang hari dan ketika jam 4 sore ia akan kembali kekamar hingga pagi.

Tangan kekar Rama memegang box berisi ayam tepung yang sengaja ia beli selepas dari kantor, kebiasaan itu ia lakukan semenjak Hasyna pulang dari rumah sakit, entah ini sudah box keberapa yang ia bawa namun tidak pernah dimakan sama sekali oleh pujaan hatinya. Jika biasanya simbok yang akan memberikan ayam tepung itu pada pujaan hatinya kali ini ia sendiri yang akan memberikannya kepada Hasyna, sepulang kantor tadi ia juga telah mandi, memakai kaos dan celana santai yang biasa dipakai hang out serta tidak lupa memakai minyak wangi, rambutnya juga telah ia sisir rapi dengan menambahkan pomade yang wangi.

Hari ini benar benar membuat jantungnya berdetak lebih kencang dari hari hari biasanya, ia berasa ingin berkencan untuk pertama kalinya dengan Hasyna oleh karena itu sengaja berdandan agar Hasyna menyukainya.

Ditariknya nafas panjang saat kakinya melangkah memasuki area taman bonsai, dilihatnya Hasyna dari samping yang masih duduk memandang angin kosong didepannya, sejak kejadian itu Hasyna sama sekali tidak menyentuh ponsel, laptop serta alat komunikasi lainnya. Orang tuanya dikampung juga tidak bertanya apapun dan kemungkinan besar Hasyna memang tidak bercerita tentang kejadian yang menimpanya, juga tidak bercerita jika selama ini rumah tangga yang dibina tidak baik baik saja.

Rasa gusar menghampirinya, hatinya, jantungnya semakin berdetak tak beraturan. Siang ini rasa rasanya matahari begitu terik hingga membuat keringat keringat halus memenuhi kening. Langkah kakinya terhenti, Rama terdiam sejenak saat jaraknya dan Hasyna hanya berkisar 2 meter, setelah menarik nafas panjang dan menghembuskannya pelan ia mulai berjalan mendekati gadisnya yang masih duduk ditempat yang sama. Jantungnya semakin tidak karuan, lidahnya juga mendadak kelu sendiri sekarang berada didekat wanita cantik jelmaan bidadari yang satu ini.

"Nona.....". Panggilnya pelan saat ia berada disamping bangku yang diduduki istrinya, sempat nervous namun buru buru ia alihkan dengan senyum, baru sekali ini didalam hidupnya mengalami grogi seperti ini saat bertemu wanita. Diri ya juga baru menyadari jika selama ini nervous yang seperti inilah yang sering dirasakan Hasyna saat ia menjahili gadis ini.

Hasyna yang mendengar suara dari samping kanannya langsung menoleh, ia kaget namun buru buru menguasai dirinya. Dilihatnya Rama yang berdiri sambil membawa kotak berukuran sedang. Ada rasa tersendiri saat matanya melihat wajah laki laki ini, ada kegetiran dan kekecewaan mendalam yang tetiba seperti menyayat hatinya, perasaannya masih kacau namun selama berbulan bulan ia telah berusaha berdamai dengan hatinya dan mencoba melebur segala sakit yang ada dengan menimang nimang perpisahan yang akan terjadi dalam jangka waktu yang tidak lama lagi, feelingnya sangat kuat merasa kalau Rama akan melukainya jika ia masih menggantungkan harapan hatinya kepada laki laki ini.

bidadari_ku menangisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang