bidadari_ku menangis

73. Terbangun.

Hal yang tidak pernah terlintas dalam benaknya terjadi, setelah cinta tumbuh dalam hati terdalam justru cinta itu akan hilang dari genggaman. Dan menyisakan luka kecil setelah berusaha menghilangkan luka lama.

Sudah 3 hari semenjak dirujuk kerumah sakit saat ditemukan tidak sadarkan diri digudang dengan darah bercucuran dan tubuh dingin, Hasyna masih belum juga bangun dari tidurnya. Gadis itu belum sadar hingga detik ini setelah menerima beberapa kantong darah yang masuk ketubuh mungilnya. Bukan itu saja, gadis ini juga mengalami bengkak di bagian pipinya yang membiru seperti saat kejadian malam itu dibar akibat ditampar Clara, telapak tangannya yang robek pula harus mendapat 20 jahitan karena lukanya yang cukup dalam. Wajahnya juga masih sangat pucat dengan bibir kering pecah pecah, dibeberapa bagian tubuhnya juga masih terdapat bekas luka akibat kecelakaan yang dialaminya beberapa bulan lalu dalam tragedi kecelakaan terserempet mobil pick up.

Hati laki laki yang biasanya terkesan tidak peduli pada gadisnya hancur seketika, cinta yang telah tumbuh didalam hati seolah membunuhnya sendiri dengan melihat bidadari yang selama ini tersiksa batinnya terbujur lemah dikamar rumah sakit beberapa hari ini pasca kejadian tidak mengenakkan yang terjadi dirunahnya.

Semenjak Hasyna dirujuk kerumah sakit Rama sama sekali belum pulang kerumah dan memilih menjaga istri tercinta dengan harapan gadis yang berbaring ditempat tidur dihadapannya akan bangun dari tidurnya yang lelap beberapa hari ini. Hatinya terasa nyeri dan perih ketika melihat rekaman cctv diarea lantai tiga saat kejadian yang sebelumnya tidak pernah ia duga akan terjadi dirumahnya, ia merasa ngilu sendiri ketika camera mengintai itu menunjukan bagaimana Hasyna ditampar dengan keras dan terjatuh kelantai hingga tangannya terkena pecahan botol anggur sampai mengakibatkan luka yang sebegitu dalam, saat kepala gadis bertubuh mungil itu dibenturkan ketembok beberapa kali tanpa ampun kemudian tubuhnya yang lemah diseret menuju tangga untuk didorong, untung saja gadis itu bisa menahan tubuhnya dengan berpegangan ditralis tangga hingga keajaiban terjadi dan Cassandra justru tersungkur sendiri.

"Apa nona terlalu lelah, sampai tertidur 3 hari?". Rama yang semenjak istrinya dirujuk kerumah sakit selalu menunggu disamping Hasyna beberapa kali mengajak bicara gadisnya yang masih belum sadarkan diri, laki laki itu terlihat begitu frustasi dengan kondisi istrinya yang seperti ini. Baginya Hasyna telah menjadi belahan jiwanya, cinta terbaik yang ia miliki meski beberapa kali ia khianati kebaikan hati gadis itu.

Andai selama ini ia bisa menerima perjodohan mereka pastilah Hasyna tidak akan seperti ini dan hidup bahagia dengannya, bagaimanapun juga gadis ini adalah istrinya, perempuan terbaik yang dipilihkan papi dan mami untuknya.

Simbok yang berdiri didekat tembok samping jendela ruang rawat inap yang ditempati Hasyna hanya bisa menghela nafas panjang melihat anak majikan yang sejak kecil ia asuh seperti ini, tidak biasa biasanya Rama yang cuek jadi seperti ini jika dia tidak benar benar mencintai Hasyna, gadis yang tanpa tapi harus dinikahinya karena pak Danu dan ibu Siwi tidak mau putra mereka semakin terjerumus dalam arus kehidupan malam yang kurang sehat yang bisa bisa membuat reputasi keluarga Bhaskara hancur.

Setiap hari simbok sengaja datang kesini membawa makanan dan baju ganti untuk tuannya namun Rama tetap tidak menyentuh sedikitpun makanan yang ia bawa dari rumah, laki laki yang akrab disapa Sam itu lebih banyak termenung sambil memandangi wajah istrinya yang memucat dengan tubuh yang lebih kurus dari saat pertama mereka bertemu.

"Nona kedinginan?". Tanya Rama pada Hasyna yang masih menutup mata, laki laki itu membelai lembut rambut istrinya yang terurai panjang. Hatinya terasa sakit sekali melihat Hasyna yang masih belum bangun dari tidurnya selama 3 hari, Rama kembali menatap lembut wajah ayu istrinya yang terlihat pucat, sesekali ia pula menyentuh jari jemari istrinya yang lemah tanpa pergerakan sedikitpun disana.