Dengan perasaan bimbang pada keputusan yang beberapa saat lalu sudah mantap diambil, Hasyna tersenyum kecil sambil membalas tatapan lembut suaminya yang masih belum berhenti merayapi wajahnya yang teduh. Bukan hanya Rama yang didera gelisah tapi gadis ini juga merasakan hal yang sama, memutuskan perpisahan memang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan apalagi ditengah rasa cinta yang menyelinap dilubuk hati terdalamnya.
Setelah memberi senyum kecil pada suaminya, Hasyna memberi anggukan kecil. Entah mengapa setelah melawan rasa cintanya sendiri justru hati Hasyna yang sakit bertubi tubi, lagi pula setelah kejadian naas itu Rama sudah mencurahkan kasih sayang padanya dan masih banyak lagi perubahan perubahan yang ia rasakan akhir akhir ini bersama laki laki yang tengah merayapi wajahnya, memberi kesempatan sekali lagi dirasa tidak ada salahnya.
Rama tersenyum girang saat melihat pujaan hatinya mengangguk, ia kembali menciumi kening istrinya yang berusaha telah ditangkis oleh Hasyna.
"Terimakasih nona". Bisik Rama tapat ditelinga istrinya yang masih pasrah saat ciuman demi ciuman itu mendarat di pipinya, Hasyna tersenyum kecil melihat kebahagiaan begitu terlihat diwajah suaminya yang tampan. Sekarang hatinya juga merasa lega lantaran telah berhasil melawan ego yang selama ini masih ada dalam dirinya.
"Allah memang tidak melarang perceraian, tapi Allah sangat membenci perceraian". Batin Hasyna kala itu, ia percaya takdir dan takdir terbaik adalah apa yang ia jalani saat ini.
"Mas..". Panggil Hasyna lirih saat Rama belum juga berhenti menciumi pipinya, Rama yang merasa dipanggil langsung menoleh kearah istrinya.
"Nana malu, jangan begini". Ucap Hasyna yang mulai merasa risih, apalagi saat ini mereka sedang tidak dirumah dan berada di rooftop resto bintang 5.
"Kalau ada orang bagaiman?". Tanya gadis itu lagi, ia sedikit mendongak berusaha melepaskan tubuhnya yang dipangku oleh Rama namun tidak bisa karena laki laki itu dengan erat memeluknya.
"Tidak ada yang berani masuk kesini nona, rooftop ini sudah dipesan kusus untuk kita?". Jawab Rama dengan perasaan lega, ia lebih merapatkan tubuhnya hingga memeluk tubuh istrinya.
"Cuma mau minta maaf sampai sewa rooftop ini?,". Hasyna menggeleng pelan menunjukan rasa tidak percaya dengan apa yang bisa dilakukan laki laki disampingnya, Rama tertawa melihat wajah imut istrinya yang kaget dengan apa yang baru didengarnya. Bagi Hasyna sendiri acara menyewa tempat hanya untuk sekedar makan seafood adalah pemborosan yang luar biasa, apalagi rooftop ini berada di lantai tiga kawasan hotel bintang 5 yang pastinya akan memakan biaya yang cukup besar. Rama mengangguk kemudian mencium istrinya lagi, hati yang merasa was was sedari tadi langsung cair saat gadis ini mengangguk memaafkannya setelah beribu kesalahan yang diperbuat.
"Pemborosan mas!!!!". Celetuk Hasyna lagi, ia menarik wajahnya yang masih diciumi Rama. Ia juga tidak mengira serindu apa laki laki ini sampai sampai tidak berhenti menciumnya seperti ini, malam ini Rama benar benar bucin kepadanya.
"Tidak ada yang boros untukmu, semuanya akan mas berikan!!!". Ucap Rama tepat ditelinga Hasyna yang tiba tiba terasa geli dari sebelumnya, entah kapan Rama memasukkan tangannya tapi sekarang tangan laki laki itu telah menyelinap dikerudungnya yang membuat telinga kanannya terasa geli.
"Mas". Ucap Hasyna sambil menarik kepalanya kesamping, tidak dapat dipungkiri ia juga menikmati kebersamaan bersama Rama malam ini setelah perang dingin melawan ego dan mengubur rasa sakit beserta kenangan perih yang tidak mau ia ingat lagi dalam hidupnya. Jika Rama benar benar berubah dan menjadikannya sebagai satu satunya wanita, ia berjanji akan menjadi istri dan ibu yang baik untuk anak anak Rama nantinya.
Hasyna terbawa perasaan, suasana dan kehangatan seperti inilah yang ia inginkan selama ini. Setelah 10 bulan berumah tangga ia baru mendapatkannya sekarang dan harus melalui perjuangan yang cukup panjang serta menyakitkan. Entah berapa banyak air mata yang jatuh saat hatinya terluka, tapi malam ini ia seakan menemukan kembali hidupnya bersama laki laki yang memang seharusnya dicintai, laki laki yang benar benar ada didalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
bidadari_ku menangis
Romance*** Hashyna, gadis 18 tahun yang harus menuruti keinginan orang tuanya untuk menikah dengan seorang pewaris "Bhaskara group". Ia yang tidak tau menau tentang perjodohan ini akhirnya dibenci tuan muda lantaran dianggap sebagai pengganggu dalam kehid...