91. Bidadari Bumi

1.1K 38 33
                                    

Nana masih berjalan menyusuri jalanan yang sepi dengan rasa sakit yang menusuk ulu hati. Jiwanya begitu berat untuk pergi dari hidup laki laki yang telah berjanji akan mencintai namun selalu saja mengingkari, dengan berbagai alasan Rama bisa memanfaatkan rasa cinta yang telah tumbuh dihati istrinya yang begitu lugu, gadis itu pula baru pertama kali mengenal cinta semenjak menikah dengan Rama meski kehidupan rumah tangga yang dibina dipenuhi huru hara.

Fikirannya melayang, meratapi kecerobohannya telah jatuh hati pada laki laki yang sejak awal telah menolak perjodohan ini, seharusnya ia labih berhati hati dan tidak mudah terbawa perasaan yang membuatnya semakin nyaman, bahkan semalam ia juga diam saja saat dipeluk dan dicium berulang kali. Padahal bisa difikir secara logika tidaklah mungkin Rama bisa berubah dan menjadikannya sebagai satu satunya wanita yang dicinta sementara hatinya masih dimiliki oleh Clara, hendak sekuat apapun ia bertahan hingga mengorbankan darah dan ribuan tetes air mata tetaplah tidak berarti apa apa dihidup Rama yang telah dimenangkan oleh Clara.

Langit masih menghitam dengan gumpalan awan mendung yang sangat gelap, meski hujan sudah tidak turun lagi namun dingin masih menyelimuti malam yang begitu terasa sepi bagi gadis bertubuh mungil dengan beberapa luka yang masih meninggalkan bekas ditubuhnya, ayunan langkah yang membawa tubuhnya juga belum tau kemana ia akan pergi setelah ini, kemarin kemarin ia berfikir untuk tinggal dirumah orang tuanya setelah Rama mengantarkannya sampai kampung tapi malam ini ia benar benar sudah tidak sanggup lagi untuk membersamai Rama. Rasa cinta dan kecewa telah penuh sesak didalam hatinya yang pilu, memberi kesempatan pada laki laki itu sama saja seperti menunggu luka baru untuk menyayat hatinya yang pilu.

Hasyna menangis, membayangkan kejadian semalam saat Rama berusaha meyakinkannya untuk tidak pergi dan tetap bersama hingga nanti, masih dengan jelas terasa lumatan hangat dari bibir laki laki itu saat pertama kali mengenai bibirnya yang kecil, pelukannya pula telah menghangatkan hatinya yang dingin sejak keputusannya yang telah bulat untuk berpisah. Wajah Rama masih belum hilang dari ingatan, laki laki itu senantiasa muncul dalam pelupuk mata Hasyna yang bergenang air mata, seperti membalikkan telapak tangan dan dengan semudah itu pula Rama bisa melukai hati yang telah diobati.

Butiran butiran air mata berjatuhan membersamai langkah kaki tak bertujuan Hasyna, tubuhnya merasa dingin karena hari semakin malam dan ia harus berjalan sendirian tanpa tujuan, tak ada ponsel atau uang sepeserpun yang ia bawa malam ini apalagi kondisi sekitar sini sudah cukup sepi, disepanjang jalan yang dilalui hanya ada bis malam dan mobil mobil besar yang tidak bisa dimintai tumpangan. Malam ini adalah kali pertama ia berada diluar rumah hingga semalam ini dan sendiri.

Bibir Hasyna terus bertasbih menyebut nama Allah, baginya hanya Allah sebaik baiknya pelindung dari marabahaya dan kejahatan yang bisa saja tengah mengintainya. Hatinya yakin jika malam ini akan segera berlalu dan mimpi buruk ini akan segera pergi bersamaan dengan dirinya yang akan membuka lembaran baru. Fikirannya melayang mengingat betapa ganasnya pemabuk dibar kala itu yang hendak melecehkannya, saat itu pula Rama datang dan menolongnya hingga ia harus mendapat tamparan yang berhasil didaratkan oleh Clara dipipi kecilnya.

"Ya Allah, Yaa Rabbi. Hamba berlindung dari segala kejahatan, lindungilah hamba dimanapun hamba berada". Batin Hasyna saat rasa takut mulai menghantuinya, tidak ada siapapun ditempat ini dan ia sendiri juga tidak tau harus kemana untuk pergi malam malam begini, sedari tadi dirinya hanya berjalan menyisuri jalan raya yang sebelumnya juga tidak pernah ia lewati, kawasan ini sudah bukan kawasan tempat tinggal suaminya lagipula jikapun dekat dengan rumah Rama ia tidak akan mungkin kembali kesana karena malam ini tujuannya pergi bukan lagi untuk kembali melainkan untuk memulai hidup baru yang lebih baik lagi. Cukup sudah selama ini ia bertahan hidup dengan rasa cinta yang semakin subur tumbuh dihatinya sedangkan laki laki yang dicintai malah mementingkan perempuan lain.

bidadari_ku menangisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang