" Iya pa, tapi gimana dengan sekolah aku ? " tanya christy. Bagaimanapun ia masih sekolah," Kamu tenang aja papa yang akan urus semuanya " ucap Gracio.
" kita berangkat hari ini, ngak papakan ? " Tanya Gracio.
" Ngk papa pah, kalo gitu aku siap-siap dulu, aku juga mau pamit dulu sama tetangga " ucap christy.
" Ya udah papa tungguin "
Christy pun bergegas menyiapkan barang yang akan ia bawa ke rumah ayahnya, semua baju-bajunya ia masukan ke dalam tas yang lumayan besar.
" Udah semua pah " ucap christy.
" Ya udah sini tasnya biar papa yang bawa " ucap Gracio, ia pun mengambil alih tas yang christy bawah.
" Udah ini aja ?, ngk ada yang mau di bawa lagi ? " Tanya Gracio memastikan.
" Ah, hampir lupa, ini pah " ucap christy mengambil foto ibunya yang ia taruh di atas meja tadi, lalu ia serahkan kepada Gracio, Gracio pun mengambilnya dan menaruhnya di dalam tas.
" Udah ?? " Tanya Gracio lagi.
" Udah pah " balas christy.
Mereka pun keluar dari rumah tersebut, dan ternyata di luar sana sudah banyak ibu-ibu tetangga yang sudah menunggu mereka di luar.
Christy dan Gracio pun menghampiri mereka, christy pun berpamitan, satu-persatu dari mereka pun memeluk christy secara bergantian.
" Sering-sering main ke sini ya nak, rumah ibu akan selalu terbuka buat kamu " ucap salah satu dari mereka.
" Iya bu Tuty, aku akan sering-sering main kok ke sini, Sekai lagi terimakasih bu " ucap christy dengan tulus.
" Sama-sama nak, hati-hati di jalan ya " ucap Bu Tuty.
" Iya bu " balas christy. Lalu ia pun segera masuk ke dalam mobil Gracio yang pintunya suda di bukakan oleh sang empunya.
" Sekali lagi terimakasih banyak ibu-ibu atas bantuannya selama ini kepada anak saya " ucap Gracio.
" Sama-sama pak, tolong jaga Christy dengan baik ya, dia anak yang baik " ucap Bu Ani .
" Pasti itu Bu"balas Gracio.
" kalau begitu kami pamit dulu" lanjutnya.
" Iya pak, silahkan hati-hati di jalan "balasnya.
Skipp :
Kini mereka sudah berada di makam aya.
" Aya, kamu yang tenang ya di sana, kamu nggak usah khawatir, aku akan menjaga anak kita dengan baik. Shani bilang dia minta maaf sama kamu, aku juga minta maaf karna telat mengetahui keberadaan kamu"ucap Gracio.
" Bun, kitty pamit ya, mulai sekarang kitty akan tinggal sama papa cio, jadi bunda nggak perlu khawatir lagi, karna sekarang kitty nggak sendiri lagi kok, ada papa cio sama mamah shani yang akan jagain Kitty "ucap christy.
Setelah itu mereka berdo'a untuk aya, lalu mereka pun pergi melanjutkan perjalanan yang cukup melelahkan.
Kali ini yang menyetir Gracio, dan christy di sampingnya, sedangkan Jamal duduk di kursi belakang.
Awalnya Jamal bersikeras agar ia saja yang menyetir namun di tolak oleh Gracio, Gracio tau jamal pasti kecapean nyetir berjam-jam, dan akhirnya Jamal pun mengalah dan membiarkan tuannya menyetir.
Skip :
Malam hari pukul 21:15 wib, christy sudah sampai di kediaman keluarga harlen.
Christy terperangah melihat betapa besar dan mewahnya rumah Gracio, yang sudah seperti istana kalau kata christy mah, rumah berlantai 4, cat dinding dominan warna putih campur hitam, dengan halaman depan yang begitu luas, jika berjalan dari gerbang ke pintu utama sudah jelas pasti akan merasahkan lelah.
Di sebelah kiri ada garasi terbuka yang sudah jelas tempat parkir mobil, di sebelah kanan ada taman yang di isi berbagai jenis bunga, ada juga satu set kursi di tengah taman itu, dan ada juga pohon-pohon kecil di sana.
" Ayo kita masuk "ajak Gracio sambil membuka pintu untuk Christy.
" Mulai sekarang ini juga akan jadi rumah kamu " ucap Gracio, ia merangkul christy dan berjalan masuk ke dalam rumah, dengan sebelah tangan yang membawa tas milik christy.
" Wauw " ucap christy spontan, saat memasuki rumah Gracio, mewah, elegan, dua kata yang menyimpulkan isi dalam rumah itu.
" Mas, kalian udah sampai ? " ucap seorang wanita yang baru saja datang dari arah belakang dengan mengendong seorang anak laki-laki yang sepertinya sedang tertidur, Yang tak lain adalah Shani.
" Habis dari rumah sakit ya ? " tanya Gracio.
" Iya mas "balas shani.
" Sini biar aku aja yang gendong Lio "ucap Gracio sambil meletakkan tas yang ia pegang di sofa dan mengambil alih anak laki-lakinya yang berada di gendongan sang istri.
" Kayaknya ini deh yang tadi papa bilang mamah Shani, berarti ibu tiri aku dong ?, ya tuhan semoga aja mamah shani nggak kayak yang orang bilang, kan banyak yang bilang mamah tiri itu jahat " ucap Christy dalam hati, ia sedikit was-was sekarang.
" Mah, ini Christy " ucap Gracio memperkenalkan Christy, putrinya.
" Halo Christy, kenalin nama saya Shani " ucap shani sambil mengulurkan tangannya.
" Halo t-tante, saya Christy " ucap christy sambil menerima uluran tangan shani.
" Panggil mamah aja sayang, jangan Tante, oke "ucap shani, sambil mengelus pipi christy lembut.
" I-iya m-mah "balas christy tersenyum canggung.
" Santai aja, mamah nggak gigit orang kok " ucap shani yang melihat christy yang berbicara begitu kaku dan terbata-bata.
" Oh iya mas mbak aya-nya mana ? " lanjutnya.
" Aya baru saja meninggal kemarin" balas Gracio dengan menundukkan kepalanya.
" Ya tuhan! " ucap shani syok, Ia sampai menutup mulutnya.
Shani mengenal aya, dulu mereka sempat berteman tapi tidak terlalu dekat, hanya sekedar tau nama dan saling menyapa saat tidak sengaja bertemu.
Shani menatap christy yang sudah menunduk, ia pun mendekat dan memeluk christy.
" Jangan sedih ya sayang, mama akan salalu ada disini, yang akan menggantikan tugas ibu kamu, jadi kamu nggak sendiri " ucap shani mengelus punggung christy.
" Iya mah " balas christy, ia membalas pelukan shani. Ia bersyukur karna shani tidak seperti yang ia khawatirkan.
" Kalian udah makan ? " tanya shani setelah melepaskan pelukannya dan mengusap air mata christy.
" Belum " balas Gracio.
" Kalau gitu ayo kita makan " ajak shani. Ia menggenggam lembut tangan christy, dan membawanya ke meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
( CH2 )
Teen Fictionlangsung baca aja gais yang ngk suka skip jangan lupa folow ya gais