" Aku udah nggak bisa jagain dia lagi_"
" Ran, cukup, jangan ngomong apa-apa lagi hiks.., kamu pasti bakalan baik-baik aja, kamu udah janji sama aku nggak bakal ninggalin aku kan hikkss...." potong chika yang sudah tau kemana arah pembicaraan Aran.
" Sayang dengerin aku, sejauh apapun aku pergi aku akan selalu ada di hati kamu, dan nggak bakalan pernah pergi, cinta dan kasih sayang aku akan selalu ada untuk mu, sampai kapanpun " ucap Aran.
" tolong jangan tutupi perasaan mu lagi, kejar apa yang kamu inginkan, apapun yang membuatmu bahagia maka aku juga akan bahagia " lanjutnya.
" Abang, nggak usah khawatir operasinya pasti akan berjalan dengan lancar, dan setelahnya kalian bisa hidup bahagia bersama dengan dede bayi " ucap Christy yang hanya di balas senyuman hangat oleh Aran.
" Pah, om, tolong restui mereka untuk menikah lagi dan hidup bahagia bersama selamanya, dengan begitu nanti aku bisa pergi dengan tenang" ucap Aran.
" Aran, udah ya ngomong ngelanturnya, nggak akan terjadi apa-apa sama kamu oke, semuanya akan baik-baik aja, kamu pasti akan sembuh " ucap Gracio dengan menekan kata terakhirnya.
" Terserah putri saya, jika dia mau sama Christy ya silahkan, saya tidak masalah sama sekali dengan itu " ucap jino membuka suara, lalu ia berjalan ke arah Chika dan menarik chika ke dalam pelukannya, sudah cukup ia membiarkan putrinya itu menangis sedari tadi.
" Hikss.. papih, bilang ke dia jangan tinggalin Chika pih, Chika ngk mau di tinggalin hikss...hiks..." tangis Chika di dalam pelukan jino.
" Maafin aku om, aku telah mengingkari janjiku untuk tidak membuat putri mu menangis " ucap Aran, hatinya sakit melihat orang yang ia cintai menangis di depannya, apalagi penyebabnya adalah ia sendiri.
" Apakah itu penting sekarang ? " ucap jino, membuat Aran semakin merasa bersalah, namun ia tidak bisa berbuat apapun.
" Pah, tolong restui mereka pah, ini permintaan terakhir ku " ucap Aran.
" Tapi_ "
" Pah, aku mohon " ucap Aran memohon.
" Ya udah, terserah adikmu " pasrah Gracio membuat Aran tersenyum.
" Dek ?" Aran memandang wajah Christy penuh harap.
" Ya tuhan, kenapa di saat ada hati seseorang yang harus aku jaga, engkau malah memberi jalan akan perasaan terpendam ku ini, apa yang harus aku lakukan ya tuhan, jika aku memilih jalan yang engkau berikan maka akan ada hati yang terluka, namun jika sebaliknya ? " ucap frustasi Christy dalam hati.
" Adek ?" panggil Aran lagi.
" Hahhhh aku akan... melakukan apapun yang abang minta " ucap Christy pada akhirnya.
" Terimakasih dek " ucap Aran, dari senyum yang ia pancarkan terlihat kalau ia begitu lega karna Christy mau menggantikan posisinya lagi yang kali ini bukan untuk sementara melainkan untuk selamanya.
" Iya bang " ucap Christy.
" Pah, mah, om, tente, Vio dan untuk semuanya, jika selama ini aku ada salah aku minta maaf banget, sayang aku minta maaf ya, aku nggak bisa nemenin kamu di persalinan nanti" ucap Aran.
Shani yang sedari tadi meneteskan air matanya, kini mulai terisak pelan, Gracio yang melihat itu langsung menarik Shani ke dalam pelukannya membuat tangis Shani langsung pecah.
Tok..tok..
Ceklek...
Tiba-tiba saja pintu ruangan Aran di ketuk, nampak lah seorang suster yang membawa kursi roda masuk kedalam ruangan , suster itu kaget karna semua yang di ruangan itu tengah menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
( CH2 )
Teen Fictionlangsung baca aja gais yang ngk suka skip jangan lupa folow ya gais