Beberapa bulan kemudian, Libur tengah semester pun tiba, Christy berencana akan pergi ke cilembu kampung halamannya dulu, selain ingin mengunjungi makam sang bunda ia juga ingin melepas rindu di sana, rindu akan kampung tempat ia lahir dan dibesarkan.
Rencananya ia hanya akan pergi sendiri tapi teman-temannya memaksa ingin ikut begitu juga dengan jesi yang tidak mau jauh-jauh darinya.
" Pah, boleh ngak kalau besok Kitty pergi ke kampung dan nginep beberapa hari di sana ?" tanya Christy.
Saat ini ia, Gracio, dan shani sedang duduk-duduk santai di ruang TV setelah tadi mereka selesai makan malam.
" Boleh kok sayang, perginya sendiri atau sama teman ? " tanya Gracio.
" Sama teman sih pah " ucap Christy, yang di balas anggukan kepala oleh Gracio.
" Kamu nggak mau ikut juga ? " tanya Gracio pada istrinya.
" Nggak usah deh mas, nanti kalau aku ikut yang ngurusin mas disini siapa ? " ucap shani.
" Aku ngak papa, kalau untuk masak kan ada maid, kalau untuk dasi nanti aku suruh aja Feny yang pakein " ucap Gracio.
Tenang aja Feny itu sekertarisnya Gracio di kantor sekaligus sepupunya juga, ia memang tidak bisa memakai dasi sendiri tiap hari selalu shani yang memakaikan dasinya.
" ikut aja, kamu juga pasti butuh liburan setelah apa yang terjadi belakangan ini " lanjutnya saat melihat istrinya masih keliatan ragu.
" Ya udah deh kalau mas maksa, aku ikut aja " ucap shani membuat Gracio dan Christy tersenyum.
" Kalau seandainya aku ajak kak chika dia mau nggak ya ? " tanya Christy.
" Coba aja, mana tau dia mau " ucap Gracio.
" oh iya gimana hubungan kamu sama Chika ? " lanjutnya.
" Hubungan yang bagaimana pah ? " tanya Christy, sebenarnya ia sudah tau maksud dari pertanyaan Gracio, cuma ia hanya ingin memperjelas saja.
" Hubungan yang.... Kamu tau sendiri kan permintaan terakhir Aran ? " Tanya Gracio.
" Kalau menurut papa gimana ? " tanya Christy balik.
" Kalau papa sih pengennya kitty menikah dengan orang yang mencintai dan dicintai Kitty " ucap Gracio.
" Kalau orang itu kak chika gimana pah ? " tanya Christy lagi.
" Ya nggak papa, malahan sesuai dengan permintaan Aran, kan permintaan yang seperti itu nggak bisa di anggap abai " ucap Gracio.
" Emang nggak papa pah ?, kan kita sama-sama perempuan" ucap Christy.
" Sejujurnya papa sedikit keberatan tapi kalau itu yang membuat kitty bahagia papa nggak papa " ucap Gracio, yang pada akhirnya pasrah akan takdir, walaupun nanti pasangan putrinya adalah seorang perempuan ia terima, asal putri satu-satunya itu bahagia.
" Makasih pah " ucap Christy, duduknya yang memang di samping Gracio, ia langsung memeluknya dengan senyum bahagianya, setidaknya kini beban pikirannya berkurang.
" ta tapi mama ? " lanjutnya, baru juga ia merasa lega kini kembali resah akan pendapat mama-nya.
" Mama sama papa itu sama-sama orang tua yang ingin melihat putrinya bahagia, maka dari itu kejarlah kebahagiaan yang membuat kitty selalu tersenyum setiap harinya " ucap shani membuat Christy bernafas lega, setidaknya kedua orangtuanya setuju dengan orang pilihannya walaupun itu seorang perempuan.
" Makasih mah " ucap Christy yang masih dengan senyum manis bahagianya.
" Sama-sama sayang " ucap shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
( CH2 )
Teen Fictionlangsung baca aja gais yang ngk suka skip jangan lupa folow ya gais