" Jangan nyalahin dia, di sini dia nggak salah, aku sengaja memintanya untuk tanda tangan karna kalau nunggu tuan jino datang itu akan sangat terlambat, kamu bisa saja tidak selamat, soal tanda tangan itu, aku juga udah minta izin sama tuan jino, dan dia menyetujuinya " ucap Alin, kini ia sedang berada di ruangan chika, setelah tadi chika sadar ia langsung datang, dan ada Vio juga di sana." aku harap kamu ngerti, kamu juga jelas tau kondisi kandungan kamu sejak awal, aku nggak menyalahkan itu tapi inilah yang terjadi sekarang, inilah takdirnya " lanjutnya.
" Iya kak " ucap chika.
" Ya sudah, klo gitu aku pamit dulu ya, masih ada beberapa pasien lagi yang harus aku cek, setelah nanti selesai aku akan kesini lagib" ucap Alin yang di balas anggukan oleh chika, dan setelahnya ia pun pergi.
" Kenapa lo tutupin ini dari gue ?, selama itu ? " tanya Vio yang kini sudah duduk di ujung brankar chika.
" Kalau gue kasih tau semuanya dari awal, lo pasti maksa gue buat gugurin, dan itu yang gue nggak mau " ucap chika, membuat Vio menghela nafas kasar.
Tok..tok...
Ceklek...
Setelah terdengar ketukan pintu, dan juga pintu yang di buka nampaklah Christy yang berdiri di sana dengan nafas yang ngos-ngosan, sepertinya ia berlari ke sini.
Tadi sebelum ke rumah sakit ia sudah pamit ke Shani juga Gracio, namun saat matanya mencari keberadaan jino dan Anin, ia tidak menemukan keberadaan mereka.
" Lo ngapain lari-lari begitu, di kejar setan Lo ? " Ucap vio.
Christy tidak menjawab ucapan basa-basi vio, ia langsung berjalan masuk dan menutup kembali pintunya lalu menghampiri Chika dan vio yang terus memperhatikannya.
" Kamu ngk papa kan ? " Tanya Christy.
" Pertanyaan bodoh " guman vio yang masih bisa di dengar oleh kedua mahkluk di sampingnya.
Chika yang mendengar itu biasa saja, berbeda dengan Christy yang kini menjadi canggung.
" Hahh, gue tinggal dulu ya, gue mau nyusulin papi " lanjutnya.
" Emang mami sama papi di mana ? " Tanya Christy.
" Di kantin " balas vio, lalu ia pun keluar.
" Kamu mau berdiri terus ? " Tanya Chika saat melihat Christy yang berdiri sedari tadi.
" Hehehe " tawa canggung Christy, lalu ia pun duduk di kursi yang sebelumnya di tempati oleh viola.
" Gimna keadaan kakak ?, masih ada yang sakit ngk ? " Sungguh pertanyaan yang sangat bodoh si Christy ini udah tau orang abis di oprasi ya udah pasti sakit lah.
" Udah sedikit mendingan, hanya aku belum bisa terlalu banyak gerak karna bekas oprasi aku masi sakit " ucap Chika.
" Oh iya aku mau nanya " lanjut Chika.
" Mau nanya apa kak ? " Tanya Christy.
" Kenapa kamu memilih nyelamatin aku, padahal kalau kamu ngk milih aku, mungkin sekarang aku udah kumpul sama mereka " ucap Chika.
" Aku nggak bisa kak " ucap Christy.
" Kenapa ngk bisa ? " tanya chika.
" Aku ngak bisa kehilangan dua orang yang aku sayang sekaligus " ucap Christy.
" Kamu sayang sama aku ? " tanya chika.
🍓🍓🍓
" Salah lo sih, udah tau si Christy belum pernah pacaran malah lo omelin, harusnya lo kasih tau baik-baik, pelan-pelan sama dia, bukan malah ngomel " ucap flora yang mulai jengah mendengar ocehan dari jesi.
KAMU SEDANG MEMBACA
( CH2 )
Teen Fictionlangsung baca aja gais yang ngk suka skip jangan lupa folow ya gais