" Aku bawa Lio ke kamar dulu ya" ucap Gracio.
" Iya mas "balas shani.
Sesampainya di meja makan christy di buat melongo, melihat meja yang di isi penuh dengan berbagi jenis masakan.
" Sini duduk " ucap shani, ia menarik salah satu kursi dan menyuruh christy untuk duduk.
" Terimakasih ma " ucap christy.
" Mau makan apa sayang ?, biar mama ambilin " tanya shani.
" Nggak usah mah, Kitty sendiri aja yang ambilin "ucap christy, yang masi merasa sungkan.
" Nggak papa, biar mamah aja, lauknya mau apa ? " Tanya shani, yang sudah mengisi nasi di piring milik christy.
" Apa aja mah " balas christy. Shani pun mengambil beberapa lauk yang suda tersedia di atas meja.
" Makan yang banyak ya, ngak usah sungkan " ucap shani, ia meletakkan piring christy di depannya, sambil mengelus pucuk kepala christy.
" Terimakasih mah " ucap christy tersenyum.
" Sama-sama sayang "balas Shani.
" Mari kita makan "ucap Gracio yang baru saja datang.
" Iya mas "balas shani.
Mereka pun makan dengan tenang, kecuali christy yang masih merasa canggung.
Beberapa saat kemudian, mereka pun sudah selesai makan.
" Ayo sayang, papa antar ke kamar kamu " ucap Gracio seraya berdiri ingin mengantar Christy ke kamarnya.
" Biar aku aja mas yang antarin christy, kamu mandi aja gih sana" ucap shani.
" Nggak papa? "tanya Gracio memastikan.
"Nggak papa mas "balas shani.
" Ayo sayang mama antar ke kamar, kamu pasti capek kan " ucap shani.
" Iya mah " balas christy.
Mereka pun pergi menaiki tangga ke lantai dua menuju kamar yang sudah mereka siapkan untuk christy tempati. Setelah sampai di lantai dua mereka belok ke kiri di sana terdapat 3 pintu kamar yang di setiap pintunya sudah terdapat nama masing-masing, begitu juga dengan kamar christy yang letaknya paling ujung, disitu juga sudah ada namanya, jangan tanyakan kenapa sudah ada, karna mereka hanya tinggal menyuruh maka semuanya akan beres.
" Nah ini kamar kamu " ucap shani sambil membuka pintu kamar yang sekarang menjadi kamar christy.
Kamar yang begitu luas, terdapat kasur king size dengan dua meja yang ada lacinya di sisi kanan dan kiri, ada lemari hias yang sudah di isi boneka, ada satu set sofa dengan tv berukuran lumayan lebar di depannya, ada meja rias yang sudah di isi dengan berbagai macam jenis skincare, pokoknya untuk perawatan lah gitu, ada juga dua buah pintu, yang christy tidak tau itu pintu apa , dan sebagainya yang tidak bisa di sebutkan satu persatu.
" Bagaimana suka sayang ?"tanya shani.
" Suka mah " balas christy dengan mata berbinar.
" Itu kamar mandi kamu " tunjuk Shani ke arah pintu berwarna coklat.
" dan yang itu ruangan khusus untuk baju-baju kamu dan berbagai macam aksesoris lainnya juga sudah ada di sana " lanjutnya menunjuk pintu warna hitam.
" Dan ini balkon yang langsung mengarah ke kolam renang dan taman di bawah " ucap shani menjelaskan, ia berjalan ke arah balkon dan membuka pintu balkon yang terbuat dari kaca dan menggesernya ke samping.
" untuk gorden, kamu tinggal tepuk tangan dua kali maka gordennya akan tertutup, begitu juga saat ingin buka. Sedangkan untuk lampu kamu cukup tepuk tangan satu kali " tambahnya.
Shani menjelaskan secara rinci kepada christy, christy menatap kagum kamar yang mulai sekarang menjadi miliknya, ia tidak pernah berharap akan mempunyai kamar semewah ini, ini sudah seperti kamar para putri di kerjaan, yang ada di sebuah dongeng yang pernah ia baca, namun sekarang ia mempunyai kamar seperti itu, kamar impian setiap orang.
Ia benar-benar sangat bersyukur kepada Tuhan. " Ya udah kalo gitu Mama tinggal ya, kamu mandi habis itu istirahat " ucap shani.
"Iya mah, terimakasih ya udah nerimah Kitty di sini "ucap christy.
" Nggak perlu berterimakasih sayang, kan kamu anak mamah " ucap shani, ia memeluk christy, dan mengecup pucuk kepala putrinya.
" Mama tinggal ya "ucap shani.
" Iya mah "balas christy.
Shani pun pergi keluar dari kamar milik christy, sedangkan christy masih terus menatap kagum kamarnya.
" Kamar ini bahkan luasnya berkali-kali lipat dari rumah aku yang di kampung " gumamnya.
" Lembut " ucapnya saat ia duduk di atas kasur.
Begitulah cerita singkat christy yang terus mengangumi kamarnya, seakan ia masih belum percaya jika sekarang ia mempunyai kamar yang begitu mewah, ia bahkan mencubit tangannya, dan ia meringis sakit, berarti ini nyata pikirnya dengan senyum manisnya.
" Oh iya yang di gendong mama shani tadi siapa ya, adik aku kah ? " gumam christy.
" udahlah, besok juga pasti tau " lanjutnya.
Skip :
Pagi harinya, christy sudah bangun dan sudah mandi juga, ia pun keluar dari kamarnya berniat berkeliling melihat-lihat rumah baru tempat ia tinggal sekarang, lebih tepatnya rumah ayahnya.
" Aku nggak nyangka, aku bakal tinggal di rumah segede ini " gumam christy sambil menuruni tangga ke lantai bawah.
" Eh kitty, udah bangun sayang " sapa shani dari meja makan, saat ia melihat christy.
" I-iya mah "balas christy, lalu ia berjalan ke arah shani
" Kitty bantuin ya mah " lanjutnya melihat shani yang sedang mempersiapkan sarapan untuk mereka.
" Ngak usah sayang, kamu duduk aja di sini "ucap shani menyuruh christy untuk duduk di kursi tepat di sampingnya.
" Kamu kelas berapa sekarang ? " tanya shani.
" Kelas tiga SMA mah"balas christy.
" Umur kamu 17 tahun dong berarti " tebak shani.
" Iya mah " balas christy.
" Selamat pagi bidadari-bidadari nya papa " ucap Gracio yang berjalan ke arah mereka dengan mengendong Lio, lalu mencium pipi shani dan pucuk kepala christy.
" Hei jagoan papa, udah kenalan belum sama kak Kitty ? " tanya Gracio sambil mendudukkan Lio di kursi samping christy.
" Ini ya pah, yang namanya kak clisty ? " ucap lio. Ia memang tau kalau kakaknya akan tinggal bersama mereka.
" Iya sayang, kenalan dulu dong"ucap shani.
" Halo kak clisty, nama aku Lio Halen " ucap lio yang belum bisa mengucapkan r dengan sempurna, Dan di beberapa huruf abjad Lio belum bisa mengucapkannya dengan benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
( CH2 )
Teen Fictionlangsung baca aja gais yang ngk suka skip jangan lupa folow ya gais