Tiga puluh menit kemudian, chika pun keluar dari kamar mandi, sama seperti semalam hanya menggunakan handuk, ia tidak terlalu suka memakai handuk kimono ( jubah mandi), menurutnya itu terlalu ribet, jika hanya di kamar sendiri, ia tidak memperdulikan keberadaan christy, yang selalu gugup saat melihatnya selesai mandi.
" A-aku ke bawah duluan ya kak" ucap christy. Yang hanya di balas deheman oleh chika.
" Hmm "
Christy langsung meraih tas sekolah juga ponselnya, lalu segera keluar dari kamar, itu pilihan terbaik.
"Kenapa tuh bocah lari kayak di kejar setan aja "bingung chika yang melihat christy berlari keluar, tapi ia tidak ambil pusing, lebih baik ia juga segera bersiap karna ia ada jadwal kuliah pagi.
" lemas banget gue, mana harus hadir lagi karna ada kuis "lanjutnya, rasanya ia ingin tiduran di kasur saja, karna selain badannya lemas, kepalanya juga pusing, tapi mau gimana, ia harus hadir hari ini, di tambah lagi udah dari beberapa hari yang lalu ia libur karna pernikahannya.
Setelah merasa penampilannya sudah rapi, chika pun turun dengan langkah pelan, christy yang emang ingin kembali ke atas langsung berlari menghampiri Chika yang ingin turun tangga. " Hati-hati kak "ucapnya sambil memegang tangan chika.
" Gue bukan anak kecil yang baru belajar jalan " dengus chika, ia merasa seperti anak kecil yang lagi di ajarin berjalan.
" Aku cuma nggak mau ambil resiko kak "ucap christy. Mereka pun berjalan ke meja makan, namun belum sempat duduk, chika merasakan mual kembali, dengan cepat ia langsung berlari ke wastafel dapur.
" Hoeekk...hoeekk "
" Mending lo nggak usah ke kampus deh " ucap Viola yang sibuk mengusap tengkuk leher chika.
" Bener kata kak vio kak, lebih baik kakak di rumah aja "ucap christy.
" Hahhh...gue nggak bisa libur,
gue ada kuis pagi ini " ucap chika." Ya tapi kan lo lagi lemas gini, emang sanggup ke kampus ? "ucap Viola.
" izin aja udah "lanjutnya.
" Gue udah sering izin "ucap chika.
" Ya ngak papa lah, kan itu kampus punya papi, jadi bebas lah "ucap Viola.
" Punya papi sih punya papi, tapi gue di sana itu sebagai mahasiswa bukan sebagai anak "ucap chika.
" Ya iya sih emang "ucap Viola menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Dah lah, gue sarapan di kampus aja, mual banget gue cium bau itu nasi goreng "ucap chika.
" Libur aja, badan lo juga lagi lemas gitu "ucap Viola.
" Gue nggak mau libur vio " geram chika.
" Panggil kak sesekali kenapa sih, gue itu khawatir sama lo, takut lo kenapa-kenapa ntar "ucap Viola.
" Kan ada dia noh " ucapnya menunjuk christy yang berada di sampinya.
" Kalian itu beda gedung Chika " geram Viola juga.
" Gue tetap ke kampus"ucap chika.
" lo mau berangkat naik apaan ?"lanjutnya ke christy.
" Ya dia sama lo lah, masa dia sendiri, trus yang jagain loh nanti siapa, apalagi badan lo lemas gini " ucap Viola.
" Nggak salah dia berangkat sama gue ? " tanya Chika memastikan.
" Emang kenapa ?, Dia kan istri Lo"ucap Viola.
" Ya udah "ucap chika cuek.
Chika langsung berjalan ke depan dengan menutup hidungnya saat melewati meja makan, di ikuti christy dan Viola di belakangnya.
Setelah sampai di depan chika langsung naik ke mobil yang sudah di siapkan, christy juga naik ke mobil itu, tapi ia di depan bersama Viola, karna viola yang menyetir, setelah semua di rasa sudah, Viola langsung tancap gas, mengantar adiknya ke kampus dan adik iparnya ke sekolah, sekalian ia juga pergi ke kantor.
Beberapa menit di perjalanan kini mereka pun sampai di sekolah, christy langsung membantu Chika untuk turun.
"Ingat kalau ada apa-apa, langsung kabarin"pesan Vio.
" Iya "ucap chika, lalu ia pergi berjalan masuk ke dama area kampusnya yang berada di sebelah kanan.
" Lo masuk aja, langsung ke ruang kepala sekolah "ucap Vio.
" Iya kak, hati-hati di jalan " ucap christy, lalu Vio pun langsung tancap gas meninggalkan pekerangan sekolah christy.
Sepeninggalan Vio, christy langsung berbalik menatap sekolah barunya yang luasnya beberapa kali lipat dari sekolahnya yang dulu. Perlahan ia mulai masuk ke area sekolah barunya yang berada di sebelah kiri.
Walaupun sekolah ini di gabung, tapi tetap ada pembatasnya yaitu pagar besi, tapi meskipun di pagar semua aktifitas di kampus akan terlihat dari SMA begitupun sebaliknya, di tengah-tengah pagar juga ada sebuah pintu penghubung antara kampus dan SMA, dan pintu itu di jaga oleh satpam.
"Wauw, sekolahnya keren banget, udah kayak sekolah di drama-drama Korea yang aku tonton, pantes seragamnya kayak gini "ucap christy kagum.
Seragam sekolah yang christy pakai bukan seperti seragam SMA pada umumnya yang berwarna putih abu-abu, tapi seragamnya kemeja putih lengan panjang di padukan dengan jas kebanggaan setiap murid,yang berwarna biru, rok kotak-kotak selutut, dan dasi yang senada dengan roknya.
Kira-kira seperti itu bajunya.
Christy terus berjalan sambil menatap sekeliling sampai ia tidak sengaja, menabrak seseorang.
" Aduh " ringis seseorang itu.
Lanjut ngk ?
KAMU SEDANG MEMBACA
( CH2 )
Teen Fictionlangsung baca aja gais yang ngk suka skip jangan lupa folow ya gais