Salsa memasuki mobilnya ke dalam halaman rumah. dari kaca mobil ia dapat melihat sebuah mobil suv yang terparkir di depan rumahnya. salsa menghela nafasnya malas,ia mematikan mesin mobil dan segera keluar dari mobil. matanya dapat menangkap seorang pria paruh baya yang sedang bersandar pada mobil yang terparkir di depan rumahnya. salsa hanya melirik sekilas karena sedetik kemudian ia langsung membuang muka.
Dari arah depan ia dapat melihat seorang wanita dengan tubuh semampai sedang berjalan tergesa dengan menarik koper di tangan sebelah kanannya. Mata mereka bertemu, langkah wanita itu terhenti, dan kini matanya menatap ke arah salsa cukup lama. Namun seakan salsa tak mau berlama-lama menatap wajah wanita yang kini berada tepat di hadapannya itu, ia segera memutuskan pandangan dan hendak melangkahkan kembali langkahnya. Namun langkahnya terhenti saat salsa mendengar wanita itu berbicara.
"sal, mama sekarang harus benar-benar pergi" wanita yang menyebut dirinya mama itu menatap punggung salsa nanar.
Salsa terdiam sejenak, namun setelahnya ia memutar badannya hingga menghadap ke arah ibunya itu.
"terus ?" tanya salsa dingin. Wanita itu tak menjawab ia hanya menatap wajah salsa dengan begitu dalam.
"anda pikir saya peduli ? bukannya sudah biasa anda pergi meninggalkan saya ? kenapa sekarang seakan anda meminta ijin untuk pergi lagi ?" ucapan salsa begitu tajam, bahkan menghunus tepat pada jantung kania. Ibu salsa.
Tanpa menunggu ibunya itu menjawab, salsa membalikan kembali badannya untuk segera pergi dari hadapan ibunya dan segera masuk ke dalam rumah.
Saat salsa sudah masuk ke dalam rumah ia dapat melihat danil, ayahnya sedang terduduk di sofa ruang tamu, terlihat ia menundukan kepala dengan kedua tangan menyentuh kepalanya. Salsa menghampiri ayahnya itu, ia berlutut di hadapan ayahnya dan menyentuh tangan ayahnya itu dengan begitu lembut.
"pah.." panggil salsa lembut. Danil mendongakkan kepalanya hingga ia dapat melihat wajah putrinya yang cantik.
Danil terlihat tersenyum, tersenyum yang dipaksakan dibalik rasa sakit yang ia sembunyikan "kamu udah pulang nak ?" tanyanya
Salsa tak menjawab, ia menatap wajah ayahnya itu dengan pandangan begitu sedih dan juga ikut merasakan rasa sakit yang ayahnya rasakan.
"kali ini biarin mama pergi pah, jangan dipanggil lagi, jangan dicari lagi" salsa berujar dengan tangannya mengusap lembut punggung tangan ayahnya. Danil tak menjawab.
"please pah, dia dari awal udah gak mau sama kita, kenapa papa terus-terusan maksain diri untuk mama tetap bersama kita"
"papa ingin kita tetap bersama nak, mama, kamu dan papa kita bertiga"
Salsa langsung menggelengkan kepalanya "nggak, aku gak butuh mama sama kita. Aku cuman butuh papa. Itu udah cukup bagi aku"
"tapi papa cinta sama mama kamu, dan akan selalu begitu" mendengar ucapan papanya, salsa langsung melepaskan genggaman tangannya pada tangan ayahnya.
Cinta! Hah salsa muak dengan kata itu. Papa nya lagi-lagi bertindak bodoh karena rasa cintanya itu, dan karena cintanya itu pula ia rela merasakan sakit yang ia terima dari kania. Ibu salsa, yang sejak awal tidak pernah mencintai papanya. Karena selama bertahun-tahun ini yang kania bisa lakukan hanya menyakiti hati papanya dengan berselingkuh dengan pria-pria lain. Namun yang salsa semakin tak habis pikir adalah danil papanya itu selalu memaafkan perbuatan kania dan bahkan selalu memohon kepada wanita itu untuk kembali padanya. Dan kejadian itu berulang-ulang terjadi. Namun lagi-lagi danil selalu bersikap lemah dengan alasan cinta.
"pah please, wanita itu gak pernah cinta sama kita, dia hanya mentingin dirinya sendiri. Bisa gak papa gak terus-terusan kayak gini, bersikap bodoh dengan selalu nyakitin diri papa sendiri" dada salsa naik-turun karena ia berucap dengan penuh emosi yang sejak tadi tertahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Healer - [End]
Подростковая литература- Sequel of Samely - Bisa membaca cerita samely terlebih dahulu RONALD AXELIO DALMENDRA Dimata kedua orangtuanya ronald adalah anak yang sangat manis dan penurut, selain dia punya wajah yang sangat tampan dia juga pintar. Terbukti ia menjadi asisten...