Setelah kejadian malam itu, dimana oscar menyakiti salsa. Seharian ini salsa hanya berdiam diri di dalam kamar. Ia kembali merasa tak baik-baik saja. Ucapan oscar padanya tentang ayahnya kini terus berputar-putar di kepalanya. Itu adalah kali pertama ia mendengar langsung bagaimana pendapat orang terhadapnya. Ternyata begitu menyakitkan, perlakuan kasar oscar padanya memang terasa sakit. Namun ucapan pria itu ternyata lebih sakit.
Ronald mengetuk pintu kamar salsa beberapa kali. Namun tak ada jawaban dari dalam kamar gadis itu, sejak kemarin malam setelah ia mengobati luka salsa. Salsa belum keluar dari dalam kamarnya hingga kini hari sudah menjelang malam.
Bahkan salma pun sudah berusaha mengajak salsa untuk keluar kamar. Namun salsa masih memilih berdiam diri di dalam kamar. Kepada salma ia beralasan tak enak badan, sehingga salma pun tak bisa untuk memaksa salsa. Namun salma sangat khawatir sehingga ia menyuruh ronald untuk membujuk salsa.
"Sal! Lo mau sampai kapan diem didalam kamar mulu ? Gak makan lo ?"
Hening. Tak ada jawaban dari dalam kamar gadis itu.
"Sal!"
"Gue hitung sampai tiga yah, kalau lo masih gak keluar juga. Gue dobrak ini pintu" ronald diam menunggu jawaban. Namun hasilnya masih tetap sama. Salsa masih tak mau menjawab.
"Ini gue serius sal!" Masih tak ada jawaban
"Ok. Gue hitung yah. Satu... dua.... " ronald menjeda ucapannya cukup lama. Menunggu pintu di depannya ini terbuka. Namun masih tak ada tanda-tanda salsa membuka pintu kamarnya.
"Tiga...." pintu masih belum terbuka. Dan ronald sudah berancang-ancang untuk mendorong paksa pintu kamar salsa. Saat ia mendorong tubuhnya ke arah pintu, secara berbarengan pintu kamar salsa pun terbuka. Hingga ia hilang keseimbangan dan hampir terjatuh.
Salsa membuka pintu tanpa mengucapkan apapun. Namun ronald dapat melihat wajah salsa yang sembab. Pasti wanita itu seharian ini menangis.
"Sal.. ini pasti ada hubungannya dengan perlakuan oscar sama lo kemarin. Selain dia nyakitin lo, dia ngapain aja ?" Tanya ronald
Salsa hanya menundukan kepalanya. Tak menjawab pertanyaan ronald terhadapnya.
"Sal.." ronald kini merasa sangat kesal terhadap dirinya sendiri karena saat kemarin malam ia tidak tahu ada oscar di taver's dan tak tahu kalau pria itu berbuat jahat kepada salsa. Sehingga kini salsa terlihat begitu kesakitan, jelas bukan kesakitan karena luka di pipi dan lehernya. Tapi kesakitan di hatinya.
"Lo bisa cerita ke gue sal, dia ngapain aja sampai lo kayak gini ?" Salsa masih tak bergeming.
Mata ronald seketika melebar "dia nyampe berusaha nyentuh lo lagi ?!" Tanya ronald panik.
Salsa menggelengkan kepalanya, dan membuat ronald bernafas lega. Setidaknya oscar tak berbuat macam-macam seperti niat jeleknya tempo hari kepada salsa.
"Terus dia ngapain lagi ? Ada perkataan dia yang nyakitin lo ?" Salsa masih diam. Namun ronald yakin itu pasti jawabannya.
"sepengetahuan gue lo orangnya bodo amat sama omongan orang, dan lo juga cewek kuat. Harusnya apapun omongan oscar ke elo, ga lo ambil hati. Lo gak perlu dengerin semua omongan cowok brengsek macam dia" salsa mengangkat kepalanya dan menatap ronald yang kini juga tengah menatapnya.
"gue udah gak bisa bersikap biasa aja, apalagi saat orang-orang ngomongin bokap gue. Dan gue denger langsung gimana oscar caci maki bokap gue, di depan mata gue. Gue jadi berpikiran pasti banyak banget orang yang caci maki bokap gue di luar sana, mereka semua ngehujat bokap gue. Tanpa mereka tau gimana baiknya sebenarnya bokap gue. Dan rasanya sakit banget. Ternyata gue gak sekuat itu ron" mata salsa kini sudah berkaca-kaca.
![](https://img.wattpad.com/cover/361295502-288-k167755.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Healer - [End]
Ficção Adolescente- Sequel of Samely - Bisa membaca cerita samely terlebih dahulu RONALD AXELIO DALMENDRA Dimata kedua orangtuanya ronald adalah anak yang sangat manis dan penurut, selain dia punya wajah yang sangat tampan dia juga pintar. Terbukti ia menjadi asisten...