XLII. My Posesif Boss

5.8K 542 159
                                    

"Kamu ngapain liat cincin nikah saya kayak gitu ?"

Salsa menaikan pandangannya ke arah ronald yang kini sedang menatap dirinya. Salsa kaget melihat cincin itu tersemat di jari manis ronald. Karena sebelumnya salsa tak pernah melihat ronald mengenakannya, tapi entah kenapa kini pria itu mengenakannya. Disaat hubungan pernikahan mereka sedang tidak baik-baik saja.

"Saya pake ini biar semua karyawan disini gak nganggep saya single, dan gak ada lagi yang jodoh-jodohin saya dengan wanita lain. Hanya itu tujuan saya pakai ini"

Oh!

Harapan salsa yang tadinya sudah melambung tinggi kini seketika dijatuhkan begitu saja. Dan ternyata rasanya sakit juga.

Salsa kini berusaha mengendalikan kembali dirinya, ia berdehem pelan, dan menyodorkan kembali dokumen yang ia bawa "Ini pak dokumen yang kemarin sudah saya kerjakan. Silahkan bapak cek terlebih dahulu. Saya permisi" tanpa menunggu jawaban dari ronald salsa buru-buru keluar dari ruangan bosnya itu.

Setelah keluar dari ruangan ronald, salsa mengatur kembali perasaannya, perasaannya yang ternyata tadi sangat bergemuruh saat melihat ronald mengenakan cincin pernikahan mereka, salah satu keinginan salsa 2 tahun yang lalu. Ia ingin sekali melihat ronald memakai cincin pernikahan mereka. Namun baru kali ini keinginannya itu terwujud, namun disaat waktu yang tidak tepat. Disaat salsa bahkan sudah tak memiliki cincin itu.

Salsa tersentak dari lamunannya saat ponsel yang tergeletak di atas meja kerjanya berbunyi. Saat ia melihat layar ponselnya, nama nayla terlihat disana. Salsa menggulirkan tombol hijau pada layar ponselnya, lalu suara nayla terdengar dari balik ponselnya.

"Sal.. temenin gue yah malem ini" seru nayla tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu.

"Kemana ?"

"Gue mau ketemuan sama pacar gue malem ini"

"HAH ?" Salsa hampir saja melepaskan handphone miliknya itu saking kagetnya. "Pacar ? sejak kapan lo punya pacar ? kok lo gak cerita ke gue"

Terdengar nayla tertawa canggung "Baru sal, ini gue baru mau cerita kok. Gue dulu pernah cerita kan gue main aplikasi dating. Nah gue dapet pacar dari sana"

"HAH ?"

"ih apa sih lo hah-hah mulu"

"gue kaget nay, tiba-tiba lo bilang punya pacar, ini tapi lo serius pacaran sama orang random kayak gitu ?"

"Gak random sal, gue udah beberapa kali ketemu sama ini cowok, dan gue ngerasa cocok banget. Bahkan gue rasa gue gak pernah ngerasa secocok ini dengan cowok manapun"

"Tapi ini lo beneran serius ? gak lagi main-main kan ?" ucap salsa memastikan.

"Nggak sal, ini gue serius banget dengan hubungan gue ini, tapi ini pertama kalinya dia ngajak gue ketemuan setelah kita resmi pacaran, dan dia ngajak gue ketemuan bareng temennya juga. Dia mau ketemuan sama temennya yang udah lama gak ketemu. Jadi gue ngajak lo, gue malu kalau ketemu mereka sendiri. Jadi please yah sal temenin gue kesana"

Salsa terdiam sejenak, ia tampak sedang berpikir.

"Please sal..."

Salsa menghembuskan nafasnya pelan "Yaudah iya-iya. Ketemuan dimana ?"

"Di taver's club"

****

Nayla menarik tangan salsa untuk memasuki taver's club yang hari ini tampak ramai, walaupun bukan di akhir pekan. Salsa melangkahkan kakinya semakin memasuki taver's club. Dan kini seluruh memori yang berhubungan dengan tempat ini, berputar-putar di kepala salsa. Kenangannya bersama dengan ronald.

The Healer - [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang