Salsa memegangi kepalanya yang kini terasa sangat pusing, beberapa hari ini banyak sekali yang ia pikirkan. Dari kondisi kesehatan ayahnya yang semakin hari semakin menurun. Juga mengenai ronald. Hampir seminggu ini pria itu menghilang, tak ada yang tau dimana keberadaan ronald sekarang.Semenjak hari dimana ronald bertengkar dengan rony, salsa tak pernah tau bagaimana keadaan pria itu dan dimana pria itu berada. Dan tak ada satupun yang mengetahui dimana keberadaan ronald, seluruh temannya bahkan teman terdekatnya saja, prash. tak tahu dimana keberadaan pria itu.
Handphone ronald juga semenjak kejadian itu tak pernah aktif. Dan itu membuat salsa kini begitu sangat stres, beban pikirannya semakin berat selain kini ia harus memikirkan kondisi ayahnya, ia juga harus memikirkan dimana keberadaan Ronald, bagaimana keadaan ronald, dan ia sangat khawatir dengan pria itu.
Salsa mendudukan dirinya di salah satu kursi yang berada di ujung kantin. Dengan masih memegangi kepalanya yang semakin pusing. Sebelah tangannya lagi kini membuka akun mahasiswa di web kampusnya, ia harus mengecek semua nilainya di semester ini. Dan saat ia sudah berada di laman pengecekan nilainya. Ia kaget karena nilai statistikanya sudah muncul. Dan tertera di sana kalau ia mendapatkan nilai A.
Mendadak mata salsa terasa memanas, berarti ronald telah menyetorkan nilainya. Disaat tak ada yang tahu dimana keberadaan pria itu, Ia memberikan nilai yang sempurna untuk mata kuliah statistika salsa.
Dan kini ia merasa sangat rindu kepada pria itu, rindu dibarengi oleh rasa kecewa, kecewa karena kini salsa menyadari satu hal. Soal ronald yang hanya ingin main-main kepadanya itu memang sangat nyata, terbukti pria itu sama sekali tak ada niatan untuk menikah dengannya. Sangat terlihat saat ronald merasa kecewa saat rony menyuruh untuk menikahinya. Walaupun sebenarnya salsa sendiri yang mengiyakan ajakan ronald untuk memiliki hubungan main-main dengannya, namun tetap saja perasaan kecewa itu ada sekali.
Dari ujung pandangannya salsa dapat melihat prash yang sedang berjalan ke arahnya, setelah prash sudah berada di hadapannya ia mendudukan dirinya di depan kursi yang salsa tempati.
“gimana prash ?” tanya salsa
Prash menggelengkan kepalanya lemah “gue udah coba tanya ke temen-temen dia yang lain, tapi tetep gak ada yang tau ronald dimana” salsa menurunkan bahunya lemah, ia sudah tak tahu lagi harus mencari ronald dimana.
“kalau dia gak mau nikah sama gue, tinggal tolak aja, kenapa mesti kabur-kaburan kayak gini sih” ucap salsa frustasi.
Prash menatap sendu ke arah salsa “sal, gue yakin ronald menghilang kayak gini bukan karena dia gak mau nikah sama lo, ini pasti ada hubungannya sama trauma dia” salsa menatap kaget ke arah prash.
“lo tau kalau dia punya trauma ?” prash menganggukan kepalanya.
“sebelumnya dia pernah ngilang kayak gini juga, disaat dia pertama kali kena traumanya sal”
“sebenarnya apa traumanya ronald prash ?” tanya salsa menatap penuh penasaran ke arah prash
“sorry sal, bukan ranah gue untuk ceritain traumanya dia ke elo, biar ronald sendiri nanti yang cerita ke lo” salsa menghembuskan nafasnya pelan.
“dan lo gak perlu khawatir, ronald pasti balik, setelah dia udah ngerasa tenang, dia cuman butuh waktu buat sendiri sal” salsa berusaha mempercayai ucapan prash, dia juga berharap untuk ronald segera kembali, setidaknya membiarkan salsa mengetahui kabar pria itu.
Ponsel salsa yang berada di atas meja berdering, dan nama salma yang nampak di layar ponselnya, tak berlama-lama salsa langsung menggulirkan tombol hijau pada layarnya, dan suara salma terdengar setelah salsa menempelkan ponselnya itu pada telinganya.
![](https://img.wattpad.com/cover/361295502-288-k167755.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Healer - [End]
Novela Juvenil- Sequel of Samely - Bisa membaca cerita samely terlebih dahulu RONALD AXELIO DALMENDRA Dimata kedua orangtuanya ronald adalah anak yang sangat manis dan penurut, selain dia punya wajah yang sangat tampan dia juga pintar. Terbukti ia menjadi asisten...