"RON!"
Salsa sangat kaget saat ada seseorang yang masuk ke ruangan ronald tanpa aba-aba, membuat ia dengan cepat turun dari pangkuan ronald. Namun karena terburu-buru membuat kakinya membelit kaki ronald, sehingga ia kehilangan keseimbangan, dan membuat tubuhnya terjatuh menghantam lantai yang dingin.
"Aduh!" refleks salsa mengelus bokongnya yang terasa sakit, karena cukup keras membentur lantai ruangan ronald.
Ronald dengan cepat menundukan tubuhnya, dan meraih tangan salsa untuk membantunya bangun. Setelah berhasil membantu salsa untuk berdiri, ronald melirik sinis ke arah wanita yang kini sedang berjalan santai menghampirinya dengan tawa yang terdengar keluar dari bibirnya.
"Hari ini orang-orang kenapa sih ? apa gak tau kalau mau masuk ke ruangan orang lain tuh harus ketuk pintu dulu ?" terdengar jelas nada suara ronald yang sangat kesal. Bagaimana tidak kesal, sudah 2 kali ia dibuat gagal untuk mencium bibir salsa.
Mau ciuman sama istri sendiri aja banyak banget gangguannya, sialan!
Wanita yang memiliki lesung pipi itu kini kembali tertawa, "Ya lagian kalian kalau mau enak-enak tuh tau tempat kali, lagi di kantor juga masih aja sempet-sempetnya berbuat mesum"
Salsa menundukan kepalanya karena merasa malu, harus kepergok dengan posisi seperti tadi dengan ronald, bahkan tak tanggung-tanggung dipergoki oleh 2 orang sekaligus. Setelah pertama tadi oleh pak bara, kini ke gap juga oleh clara. Dan salsa rasa kini wajahnya memerah karena menahan malu. Sedangkan ronald masih melirik sinis ke arah clara yang mulai mendudukan dirinya di sofa.
"Emang kemarin cuti bareng masih kurang yah ?" tanya clara setelah duduk di atas sofa, disusul oleh ronald dan salsa yang ikut duduk di sebelahnya.
"Kurang lah! Puasanya 2 tahun. Aturan 2 minggu aku kurung salsa di dalam kamar, tapi anaknya kekeuh pengen ngantor hari ini.. aduh!" ronald mengaduh kesakitan saat pinggangnya dicubit oleh salsa.
Clara kembali tertawa melihat salsa yang terlihat semakin malu, "Maklum sal, bapak ronald ini selama di london bisanya cuman mandangin foto kamu, sambil ngehalu meluk kamu disana, belum lagi setiap malem nangis-nangis mikirin istrinya cinta sama orang lain"
"HEH!" clara hanya mencibir saat melihat kini ronald sedang melotot ke arahnya.
"Eh, sal tau gak selama di london ronald ngapain aja ? dia itu suka... Mmpph" clara tak bisa melanjutkan perkataannya, karena kini mulutnya di tutup oleh telapak tangan ronald dengan cepat, sebelum clara selesai berbicara.
Salsa penasaran dengan apa yang hendak clara bicarakan, namun kini ia malah terfokus pada tangan ronald yang sedang menutup bibir clara dengan telapak tangannya.
Heh! Jangan pegang-pegang bibir cewek lain!
Salsa berusaha mengatur nafasnya, saat hatinya tiba-tiba terasa memanas, melihat clara yang sedang berusaha melepaskan tangan ronald dari mulutnya. Tak lama ronald menyerah dan melepaskan tangannya dari bibir clara. Dan terlihat kini clara tertawa cukup keras, dan ia terlihat sangat cantik tertawa seperti itu.
Tenang sal, tenang. Inget, clara gak suka sama yang batangan.
Salsa berulang kali menyakinkan dirinya sendiri, kalau posisi ia akan aman-aman saja. Clara tak mungkin menyukai ronald, apalagi merebut ronald darinya.
"Terus aja terus buka kartu aku! Hobi banget buka aib orang lain"
"Kok aib ? malu yah ketahuan salsa kalau kamu bucin nya kebangetan"
"Berisik!"
Lagi-lagi clara kembali tertawa
"Eh, kamu tuh harusnya berterima kasih. Kalau bukan karena aku yang buka kartu kamu, gak ada tuh acara cuti bareng dan ngamar seharian, iya kan sal ?" salsa tergagap saat tiba-tiba clara berbicara kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Healer - [End]
Teen Fiction- Sequel of Samely - Bisa membaca cerita samely terlebih dahulu RONALD AXELIO DALMENDRA Dimata kedua orangtuanya ronald adalah anak yang sangat manis dan penurut, selain dia punya wajah yang sangat tampan dia juga pintar. Terbukti ia menjadi asisten...