VI. Ikhlas dan Sabar

4.9K 332 22
                                    

Sore tadi danil atmaja manager investasi PT asuransi jiwaraga ditangkap di kediamannya. Setelah ter bukti menjadi salah satu tersangka dari 3 orang lainnya dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan keuangan dan dana investasi oleh Asabri selama 3 tahun terakhir ini. Badan usaha milik negara yang bergerak di bidang jasa asuransi itu mengalami kerugian sebesar 10 triliun dan danil atmaja dinyatakan bersalah melakukan korupsi dan memperkaya diri bekerja sama dengan tiga mantan pejabat Jiwaraga lainnya dan menyebabkan kerugian pada negara.

Salsa menutup halaman media sosialnya dengan kasar. karena kini berita ayahnya sudah tersebar dimana-mana. Salsa menyentuh kepalanya yang sudah terasa sangat pusing. Rasanya kepalanya mau meledak karena terasa sangat berat.

Matanya menatap kaca mobil di depannya. Mobil yang ditumpanginya kini sudah memasuki halaman sebuah rumah yang sangat mewah. Rumah yang dulu sering salsa kunjungi. Ya, salsa masih ingat betul rumah yang ada dihadapannya kini, ini adalah rumah ronald teman masa kecilnya dulu. Rumah yang menjadi tempat mainnya dulu bersama dengan prash dan juga karin. Salsa tak pernah lupa akan salah satu kenangan indah masa kecilnya itu.

Salsa sedikit terkejut saat rony menyentuh pundaknya lembut, mengajaknya untuk segera turun dari mobil.

Saat rony membuka pintu rumah, ternyata di ruang tamu ada salma, ronald dan juga nacita disana. Mereka semua langsung melihat ke arah salsa. Salsa sudah memasuki rumah ronald di belakang punggung rony yang berjalan terlebih dahulu di depannya. Seakan mereka semua sedang menunggu salsa. Dan tak lama salsa dapat melihat salma yang berjalan cepat ke arahnya. Lalu salsa dapat merasakan pelukan hangat pada tubuhnya.

Salma memeluk salsa dengan begitu erat, dengan tangan yang mengelus-ngelus punggung salsa dengan begitu lembut. Seakan memberikan kekuatan lewat elusan tangan salma pada punggungnya.

“it’s ok sal, it’s ok. Semuanya akan baik-baik aja. Kamu gak usah khawatir yah” ucapan salma begitu terdengar sangat hangat. Dan membuat mata salsa kini memanas. Ia sudah sangat lama tidak bertemu dengan salma. Tapi entah kenapa kini bahkan salma bersikap seperti mereka sudah sering bertemu dan bersikap sangat begitu hangat padanya.

Air mata salsa sudah turun mengenai pipinya. Ia sudah berusaha menahan air matanya untuk jatuh, tapi tenyata sangat sulit sehingga air matanya kini terus berjatuhan. Salma melonggarkan pelukannya, di tatapnya mata salsa dengan hangat, dan diusap air mata salsa dengan lembut.

“kamu jangan khawatir yah sal, ada kami disini yang bakal nemenin kamu, jagain kamu, kamu jangan pernah ngerasa sendirian. Mulai sekarang kami jadi garda terdepan buat kamu” ucapan salma seperti janji yang sangat manis. Jadi bolehkah sekarang salsa bergantung pada janji itu ?

Rony menghampiri salma dan salsa, tangan rony terangkat mengelus punggung salsa lembut “udah malem, kamu harus istirahat sal. Kamu bisa tidur disebelah kamar ronald. Itu kamar yang biasa dipakai teman-teman ronald kalau mau nginep disini. Kamu bisa istirahat disana dulu yah”

“kamarnya udah disiapin kamu tinggal tidur yah sal, biar ronald yang anterin kamu kesana, kalau ada apa-apa atau butuh apapun kamu bisa langsung bilang ke kami atau bisa minta tolong ke ronald” salma menambahi dan membuat salsa hanya menganggukan kepalanya.

Salsa berjalan menghampiri ronald yang kini tengah menatapnya. Pandangan mata mereka bertemu. Entah apa arti tatapan ronald padanya. Salsa meringis. Ah apalagi kalau bukan pandangan penuh kasihan terhadapnya.

Salsa mengikuti langkah ronald dibelakang pria itu yang kini tengah menaiki anak tangga untuk menuju lantai 2 dimana kamarnya berada. Ronald membuka pintu sebuah kamar yang sangat luas, bahkan untuk ukuran kamar tamu, kamar ini terlalu luas.  

The Healer - [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang