XXIX. I'm Yours!

7.8K 344 109
                                    

Setelah ronald akhirnya memilih tak jadi melanjutkan hal yang hendak ia lakukan terhadap salsa, ia memilih berdiam diri di dalam kamar mandi sangat lama. Ia butuh menenangkan pikirannya, dan juga mendinginkan tubuhnya yang sangat terasa panas. Ia sudah sangat menahan dirinya beberapa hari ini. bahkan setiap malam ia harus menahan hawa panas pada sekujur tubuhnya saat tidur sekamar dan satu ranjang dengan salsa.

Orang pikir ronald sangat hebat karena bisa menahan diri saat hampir setiap hari melihat tubuh salsa yang polos dan sangat menggoda itu. Mereka tidak tahu saja setiap malam ketika salsa sudah tertidur lelap ia akan pergi ke kamar mandi dan harus mandi dengan air dingin agar ia bisa menenangkan pikiran dan otaknya yang terus berkelana kemana-mana. Kalau tidak seperti itu ia akan terjaga semalaman karena menahan hasratnya.

Ronald keluar dari kamar mandi dan melangkahkan kakinya menuju kamar salsa. saat membuka pintu ia melihat ke arah salsa yang ternyata gadis itu sudah tertidur dengan posisi terlentang, ronald menggelengkan kepalanya melihat salsa membiarkan kancing bajunya yang masih terbuka karena ulahnya tadi.

Ronald berjalan perlahan mendekat ke arah salsa, setelah ia sudah berada di hadapan salsa ia naik ke atas kasur dan kini tangannya terulur ke arah kancing piyama salsa, ia kembali mengancingkan seluruh kancing piyama salsa yang terbuka. Setelahnya,tangan ronald terulur ke arah wajah salsa yang terlihat sangat polos bila sedang tertidur seperti ini, ronald mengelus pipi salsa dengan begitu lembut dan sangat pelan, agar salsa tak terbangun dari tidurnya. Dan cukup lama ronald menatap salsa dalam diam, hingga ia mendekatkan wajahnya dan mengecup kening salsa dengan lembut.

***

Saat ronald terbangun dari tidurnya ia sedikit was-was kalau salsa akan marah padanya karena hal yang semalam, namun ia bersyukur ternyata salsa masih bersikap biasa saja terhadapnya. Bahkan gadis itu meminta ronald untuk menemaninya ke supermarket untuk berbelanja keperluan sehari-hari mereka di apartemen.

Ronald mendorong troli dengan salsa yang berada di depannya sedang memilih bahan-bahan makanan untuk stok kulkas mereka. Ronald menatap salsa yang masih fokus memilih-milih apa saja yang akan ia beli, gadis itu menggunakan kaos stripe hitam lengan panjang dan dipadukan dengan celana high waist jeans. Penampilannya kini selalu tertutup setelah ronald sempat marah terhadapnya.

Ronald masih menatap salsa dari belakang, ia terfokus pada tubuh salsa yang sangat body goals, walaupun ia hanya memakai pakaian simple seperti ini tak membuat ia terlihat biasa saja, ia selalu terlihat cantik memakai pakaian apapun. tak heran ia pernah menjadi model salah satu agensi besar, karena selain wajahnya yang cantik salsa juga memiliki tubuh yang sangat indah. Tentu sangat indah, karena ronald masih ingat betul bagaimana indahnya tubuh polos wanita yang ada di hadapannya ini.

Ronald menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha menyadarkan dirinya saat tubuh salsa yang polos tak mengenakan apapun berputar-putar di kepalanya.

"kayaknya udah cukup deh ron, kita ke kasir yuk" ucapan salsa membuat ronald benar-benar tersadar dari pikirannya, dan ia segera mengikuti salsa menuju kasir untuk membayar semua barang belanjaan mereka.

Dan acara belanja seperti ini dengan ronald adalah salah satu hal yang sangat salsa suka, karena ia seperti pasangan suami istri normal lainnya, bisa berbelanja dengan ditemani sang suami.

Seluruh belanjaan salsa dan ronald sudah dimasukan kedalam sebuah kantong plastik besar.

"ada tambahan lain kak ?" tanya seorang pegawai kasir

Salsa hendak menjawab namun mulutnya hanya terbuka tanpa mengeluarkan suara, karena suara ronald yang terdengar terlebih dahulu menjawab pertanyaan pegawai kasir tersebut.

The Healer - [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang