Salsa turun dari kamarnya untuk menuju pantry. Kerongkongannya terasa kering, dan ia butuh minum.
Saat sudah berada di pantry ternyata ada ronald dengan salma disana. Terlihat ronald yang sedang bergelayut manja pada ibunya itu. Sedangan salma terlihat sedang mencicipi sebuah french cream puffs. Sepertinya salma baru saja membuatnya.
Tangan salma terulur ke arah mulut ronald untuk menyuapi anaknya itu cream puffs buatannya. Ronald tersenyum dan menerima suapan ibunya dengan senang hati. Bahkan hanya melihat interaksi antara ronald dan ibunya saja, mata salsa sekarang terasa memanas. Interaksi ibu dan anak yang begitu hangat, dan interaksi yang tak pernah salsa lakukan dengan ibunya.
Ia sudah hendak memutarbalikan tubuhnya namun suara salma sudah lebih dulu terdengar.
"Eh salsa, kamu ngapain disitu. Tante abis bikin cream puffs. Sini deh cobain" terlihat ronald refleks melepaskan pelukannya pada salma. Salsa tersenyum ke arah salma dan menghampiri wanita itu.
Saat salsa sudah berada di hadapan salma, tangan salma terulur untuk menyuapi satu buah cream puffs ke arah salsa. Salsa sempat tertegun sejenak, namun ia akhirnya membuka mulutnya untuk menerima suapan salma.
Rasanya sungguh enak. Apa karna dimakan dari tangan sang pembuatnya langsung. Rasanya benar-benar terasa lezat. Salsa tak pernah memakan cream puffs se enak ini.
"Enak gak sal ?"
Salsa menatap ke arah manik mata salma yang begitu hangat "enak banget tante, salsa suka" terlihat salma tersenyum begitu manis.
Ia ingin lagi.
"Yaudah kamu makan ini bareng sama ronald yah. Tante mau bawa cream puffs yang lainnya buat nacita" salsa mengangguk dan setelahnya salma membawa satu piring french cream puffs tersebut menuju kamar nacita.
Salsa benar-benar tak bohong kalau ia menyukainya, karena kini tangannya terulur untuk mengambil lagi sepotong cream puffs tersebut. Bahkan ia tak peduli ronald yang sedang menatapnya aneh karena ia terus mengambil cream puffs tersebut.
"Lo rakus juga yah" sindir ronald.
Salsa mengambil lagi satu cream puffs, dan melihat ronald dari ujung matanya "masalah ?"
"Nggak, gak ada masalah. Makan aja makan yang banyak, sekalian sama piringnya abisin" ronald berjalan ke arah wastafel untuk mencuci tangannya. Dibalik punggungnya ronald tak tahu kalau salsa sedang mencibirnya.
"Yang masalah itu. Ternyata ketua geng oricon anak mami"
Ronald membalikan kembali tubuhnya dan melipat tangan di depan dada dan kini matanya melihat ke arah salsa yang sudah mulai berhenti mengunyah.
"Gue emang anak mami gue, kenapa ada masalah ?"
"Nggak ada masalah, cuman gimana yah kalau orang tua lo tau ternyata ronald si anak manis dan si anak mami ketua geng motor"
Mata ronald memicing "apa nih maksudnya ?"
Salsa berjalan ke arah wastafel dan mencuci tangannya, kini jaraknya antara ronald hanya berjarak beberapa senti saja.
Salsa menolehkan kepalanya ke arah ronald setelah mengeringkan tangannya dengan lap yang tergantung di sebelah wastafel."Gue orangnya kadang gak bisa jaga mulut ron, kadang suka kelepasan. Kalau gue bilang ke orang tua lo, kalau lo anak geng motor bahkan ketua gengnya, gimana yah ?"
Ronald tersenyum miring "oh lo mau jadi cepu ?"
"Gue kadang bisa kayak gitu"
Kini tangan ronald beralih masuk ke dalam saku celananya "to the point aja lo mau apa ?"
![](https://img.wattpad.com/cover/361295502-288-k167755.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Healer - [End]
Teen Fiction- Sequel of Samely - Bisa membaca cerita samely terlebih dahulu RONALD AXELIO DALMENDRA Dimata kedua orangtuanya ronald adalah anak yang sangat manis dan penurut, selain dia punya wajah yang sangat tampan dia juga pintar. Terbukti ia menjadi asisten...